Minggu, 05 September 2010

Terhindar dari Depresi Hebat Karena Berenang

Minggu, 05/09/2010 13:16 WIB

Terhindar dari Depresi Hebat Karena Berenang

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


img
Libby Trickett (dok: Herald Sun)
Sydney, Perenang asal Australia, Libby Trickett beberapa kali menjuarai olimpiade meski ibu dan 3 saudara kandungnya dinyatakan menderita depresi klinis. Secara genetik ia berisiko tinggi mengalami kondisi yang sama, namun olahraga telah menyelamatkannya.

Riwayat depresi di keluarga Libby terungkap 15 tahun lalu saat ia baru berusia 10 tahun. Perceraian yang terjadi di antara kedua orangtua membuat ia dan 3 kakak kandungnya mengalami goncangan jiwa yang hebat.

Goncangan paling berat dialami oleh kakak laki-laki Libby, Stuart yang kini berusia 29 tahun. Dokter yang merawatnya mengatakan, pria itu mengalami gangguan kejiwaan berupa kegelisahan dan depresi klinis akibat perceraian tersebut.

Gangguan itu diduga kuat dipicu oleh faktor genetik, sebab 2 kakak perempuan Libby yakni Victoria (30) dan Justine (32) juga mendapatkan diagnosis serupa. Kemungkinan gen itu diturunkan dari sang ibu, Marilyn Lenton yang secara sangat kebetulan juga menunjukkan gejala depresi sejak saat itu.

Meski menimpa hampir seluruh keluarga, kondisi itu tidak terjadi pada Libby yang menekuni olahraga renang sejak usia sangat muda. Ia bahkan sukses mengukir prestasi di tingkat dunia, melalui sejumlah rekor serta emas olimpiade yang sering diraihnya.

Gejala yang mencirikan bahwa sebenarnya ia punya potensi untuk mengalami depresi kembali muncul setelah ia mundur dari olahraga tersebut, pada Desember 2009. Ia menggambarkan beberapa bulan sejak saat itu sebagai periode gelap, ketika rasa kesepian mulai sering ia rasakan meski berada di antara teman-temannya.

"Secara klinis belum ada dokter yang mendiagnosis kondisi ini sebagai depresi klinis, tapi yang saya rasakan hidup saya benar-benar datar dan selalu mengingat banyak momen kehilangan," ungkap Libby seperti dikutip dariNews.com.au, Minggu (5/9/2010).

Keputusan untuk mengundurkan diri memang dibuat pada saat Libby berada di puncak sukses. Pada saat itu ia sudah merasa puas dan sudah tidak mempunyai target lain yang ingin ia capai sebagai seorang atlet profesional.

Namun karena merasa bahwa renang telah banyak membantunya melewati saat-saat sulit, Libby kini mengumumkan untuk kembali ikut kejuaraan resmi mulai bulan September ini. Sepertinya ia tak ingin periode gelap itu berlanjut lalu berkembang menjadi gangguan jiwa yang lebih serius.

Atas keputusannya tersebut, sejumlah penghargaan datang tidak hanya dari dunia olahraga. Sebuah organisasi nirlaba untuk penderita depresi, Black Dog Institute's Exercise Your Mood Week bahkan menobatkan Libby sebagai duta.

Direktur organisasi tersebut, Gordon Parker mengaku kagum pada semangat hidup Libby. Ia berharap semangat itu bisa dicontoh oleh para penderita depresi untuk dapat lebih meningkatkan kualitas hidupnya.

Menurutnya, olahraga tidak hanya mengalihkan pikiran negatif tetapi juga menstimulasi hampir semua syaraf dan neurotransmiter yang bertanggung jawab terhadap berbagai bentuk gangguan kejiwaan. Oleh karena itu penderita depresi dianjurkan untuk berolahraga sekitar 15-30 menit perhari, dengan sesekali melakukannya di bawah sinar matahari.

Di Australia, depresi terjadi pada 1 di antara 5 orang dewasa. Sementara itu organisasi kesehatan dunia WHO meramalkan, gangguan kejiwaan tersebut bakal menjadi salah satu penyebab kecacatan pada tahun 2030.

(up/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar