Minggu, 28 Maret 2010

Pestisida Picu Gangguan Otak Anak

Pestisida Picu Gangguan Otak Anak
Buah dan sayur yang tak melalui pencucian sempurna, memungkinkan pestisida masih menempel.
SENIN, 22 MARET 2010, 10:51 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila
Buah segar (dok. Corbis)

VIVAnews - Buah dan sayur dikenal sebagai sumber vitamin dan mineral yang disarankan untuk selalu ada dalam menu sehari-hari. Di balik manfaatnya, sayur dan buah berpeluang membawa racun yang berbahaya untuk pertumbuhan otak anak.

Buah dan sayur yang tidak melalui pencucian sempurna, memungkinkan pestisida yang digunakan untuk membasmi hama masih menempel. Racun jenis chlorpyrifos itu memicu keterlambatan fisik dan mental anak.

Studi terhadap 266 anak di Bronx Selatan dan Utara Manhattan New York Amerika Serikat menemukan, adanya konsentrasi tinggi pestisida dalam darah (lebih tinggi 6,17 pg/gram) memicu penurunan pengembangan psikomotorik dan skor pengembangan mental pada anak usia tiga tahun.

"Penelitian membantu mengetahui apa efek pestisida chlorpyrifos pada perkembangan anak. Ternyata ada hubungan jelas antara bahan kimia , terganggunya perkembangan mental dan motorik anak, bahkan jika ada faktor lingkungan lain yang membahayakan," kata Gina Lovasi, dari Columbia University's Mailman School of Public Health, seperti dikutip dari Healthday.

Hasil penelitian akan dipublikasikan pada American Journal of Public Health edisi Mei mendatang. "Meskipun pestisida dilarang digunakan untuk perumahan di Amerika Serikat, chlorpyrifos dan insektisida organophosphorus masih sering digunakan untuk berbagai keperluan pertanian," kata peneliti, Virginia Rauh.

Pestisida jenis ini sudah dilarang penggunaannya oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS sejak 2001, namun kerap masih digunakan dalam pertanian. Melalui hasil studi tersebut, para peneliti berharap agar para profesional dan pembuat kebijakan mengetahui bahaya pemaparan pestisida bagi ibu hamil dan anak-anak.

• VIVAnews

Sering Migrain Meningkatkan Risiko Stroke

Minggu, 28/03/2010 08:01 WIB

Sering Migrain Meningkatkan Risiko Stroke

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
Ilustrasi (Foto: telegraph)
Jakarta, Semua kalangan mulai dari anak-anak, orang usia muda, wanita, dan orang lanjut usia sering merasakan migrain alias sakit kepala sebelah karena berbagai penyebab. Sering migrain ternyata dapat menjadi faktor risiko yang menyebabkan seseorang terserang stroke.

Seperti dilansir darimedicalnewstoday, migrain biasanya sering disebabkan oleh alergi, lampu yang terlampau terang, suara bising, bau menyengat, stres, pola tidur tidak teratur, merokok aktif atau pasif, terlambat makan, alkohol, fluktuasi siklus menstruasi, kontrasepsi, fluktuasi hormon saat menopause, makanan yang mengandung tyramine (anggur merah, keju, ikan asap, hati ayam, dan beberapa kacang-kacangan), monosodium glutamat (MSG), atau nitrat (seperti daging dan hot dog). Dan juga makanan lain seperti cokelat, kacang, selai kacang, alpukat, pisang, jeruk, bawang, produk susu, dan makanan yang difermentasi atau acar.

"Migrain bisa menjadi faktor risiko terserang stroke," kata dr Ashwin M. Rumawas, dokter spesialis saraf RS Royal Taruma pada seminar awam Kenali Gejala Stroke Secara Dini, di RS Royal Taruma, Jakarta, Sabtu (27/3/2010).

Menurut dr Ashwin, migrain yang disertai dengan keluhan photophobia (ketakutan pada cahaya yang terang), sonophobia (ketakutan pada suara bising), vertigo (sakit kepala yang berputar-putar), gemetaran, menggigil, wajah memerah, keringat dingin, muntah, menurunnya kemampuan bicara dan disertai melemahnya salah satu bagian tubuh, bisa meningkatkan risiko seseorang terserang stroke.

"Sebaiknya berhati-hati bila Anda sering terserang migrain, karena bisa jadi itu dapat meningkatkan faktor risiko Anda terserang stroke," ujar dokter saraf yang juga berpraktik di RS Persahabatan Jakarta ini.

Secara lengkap dr Ashwin memaparkan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke, yaitu:

Yang tidak dapat dimodifikasi atau tidak dapat dihindarkan,
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Herediter
4. Ras atau etnik

Yang dapat dimodifikasi dan dapat dihindarkan,
1. Hipertensi
2. Diabetes mellitus
3. Merokok
4. Riwayat stroke sebelumnya. Seseorang yang pernah menderita stroke dan kemudian sembuh, memiliki risiko tinggi untuk terserang stroke kembali.
5. Kelainan jantung
6. Kelainan anatomis pembuluh darah
7. Gangguan kolesterol
8. Obesitas atau kegemukan
9. Endokarditis (infeksi jantung)
10. Meningitis (infeksi otak)
11. Migrain
12. Kelainan darah (Trombositas, leukemia, dan lainnya)

Untuk mencegah terjadinya stroke, sebaiknya segeralah lakukan tindakan pencegahan sebagai barikut
A. Mengatur pola makan yang sehat

  1. Konsumsilah makanan rendah lemak jenuh (kolesterol). Dianjurkan untuk mengonsumsi biji-bijian seperti beras merah, jagung, oat (gandum utuh), kedelei, kenari dan kacang mede.
  2. Mengonsumsi susu rendah lemak dan kaya protein, zinc, dan B12. Ikan tuna, salmon, ikan laut yang kaya EPA dan DHA.
  3. Konsumsi makanan kaya vitamin dan antioksidan, seperti sayur, buah dan biji.
  4. Kurangi asupan Natrium (monosodium glutamat, sodium nitrat, NaCl)
  5. Meminimalkan makanan tinggi lemak jenuh, kurangi asupan asam lemak trans seperti pada kue, makanan digoreng dan mentega.
  6. Utamakan makanan kaya serat, protein nabati
  7. Hindari makanan kalori rendah (kalori kosong) dan kualitas nutrisi rendah, seperti permen, krupuk dan makanan ringan.

B. Olahraga teratur, melakukan aktifitas fisik dengan nilai aerobik seperti jalan, bersepeda, berenang, dan lainnya.
C. Berhenti merokok, hindari menjadi perokok aktif dan pasif
D. Hindari minuman beralkohol dan penyalahgunaan obat
E. Memelihara berat badan layak, dengan hindari pola makan tak sehat disertai olahraga teratur.
F. Hindari pemakaian kontrasepsi oral pada wanita perokok atau yang disertai faktor risiko lain, ganti dengan menggunakan metode KB yang lain.
G. Mengurangi stres, istirahat teratur, dan tidur 6 sampai 8 jam/hari.
H. Pemeriksaan kesehatan teratur, tatalaksana diet dan obat yang teratur.

(mer/ir)

Sabtu, 27 Maret 2010

Agar Tak Diganggu Sariawan

Sabtu, 27/03/2010 13:20 WIB

Agar Tak Diganggu Sariawan

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
Ilustrasi (Foto: graphicshunt)
Jakarta, Sariawan bukan penyakit serius. Tapi kalau sudah kena yang satu ini sangat tidak nyaman karena jadi sulit untuk makan ataupun berbicara. Bagaimana caranya supaya tidak diganggu sariawan?

Sariawan atau dikenal dengan sebutan stomatitis adalah pembengkakan atau peradangan yang terjadi di lapisan mukosa mulut.

Daerah yang bisa terkena sariawan termasuk pipi, gusi, lidah, bibir serta langit-langit mulut. Selain itu sariawan juga bisa menyebabkan perdarahan, bengkak serta warna yang memerah.

Seperti dikutip dari Healthcentre, Sabtu (27/3/2010) ada beberapa hal yang bisa menyebabkan sariawan, yaitu:
1. Akibat virus
Sariawan ini disebabkan oleh beberapa bentuk virus yang ada di dalam tubuh, termasuk kasus-kasus khusus seperti yang menyebabkan demam pada kelenjar, herpes dan penyakit mulut lainnya.

2. Akibat bakteri.
Sariawan jenis ini biasanya suka terjadi jika seseorang menderita sakit tenggorokan atau penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri.

3. Akibat jamur.
Sariawan ini timbul saat seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat rendah atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin memerlukan penggunaan antibiotik dosis tinggi.

4. Non-infeksi.
Penyebab paling umumnya adalah terjadinya luka di mulut yang berulang, meskipun tidak diketahui penyebabnya tapi biasanya akan hilang dalam waktu 2 minggu. Sariawan ini juga bisa disebabkan adanya masalah dalam sistem pencernaan, kekurangan vitamin, riboflavin, miacin dan B12.

Selain keempat penyebab di atas, ada juga hal lain yang diduga dapat menyebabkan sariawan seperti kurang menjaga kebersihan mulut, pemasangan kawat gigi atau gigi palsu dan juga konsumsi makanan atau minuman yang panas.

Perawatan yang dilakukan untuk mengobati sariawan adalah dengan mencari sumber penyebab sariawan tersebut. Namun mengatur makanan yang dikonsumsi juga bisa membantu, seperti menghindari makanan yang renyah atau makanan dengan rasa yang tajam. Usahakan untuk menggunakan sikat gigi yang lembut dan tetap menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Jika Anda adalah pengguna kawat gigi atau gigi palsu, maka mintalah dokter untuk memeriksanya saat sedang berkunjung untuk memastikan bahwa tidak ada masalah berarti.

Biasanya sariawan akan hilang dengan sendirinya setelah 4 hari, tapi bila tak kunjung hilang sebaiknya mencari bantuan medis terutama jika disebabkan oleh infeksi bakteri yang membutuhkan antibiotik.

Sebenarnya sariawan bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan baik, melakukan pemeriksaan gigi secara teratur serta mengatur pola makan yang baik dengan mengurangi makanan yang dapat memicu iritasi pada lapisan mukosa mulut.

Selain itu pencegahan sariawan juga bisa dilakukan dengan menghindari terjadinya trauma atau benturan seperti menyikat gigi dengan lembut, tidak terburu-buru saat mengunyah makanan serta tidak berbicara saat sedang makan.

(ver/ir)

Gejala Stroke yang Sering Diremehkan

Sabtu, 27/03/2010 15:05 WIB

Gejala Stroke yang Sering Diremehkan

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
Ilustrasi (Foto: NYTimes)
Jakarta, Stroke adalah penyakit yang menakutkan karena dapat menyebabkan kecacatan dan penderitaan baik bagi diri sendiri maupun keluarga, dalam jangka waktu yang lama bahkan seumur hidup. Sayangnya banyak gejela stroke yang sering diremehkan.

Sebaiknya kenali gejala stoke sejak dini, agar tidak terserang stroke total. Stroke menjadi penyakit penyebab kecacatan nomor 1 dan penyebab kematian nomor 3 di dunia.

Banyak definisi yang diberikan orang awam untuk penyakit stroke. Kelumpuhan sebelah, koma, kejang atau bicara pelo. Tapi definisi stroke menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah terjadinya defisit neurologis mendadak (bukan perlahan), yang menetap lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor pembuluh darah atau sirkulasi, yaitu adanya penyumbatan atau pendarahan pada pembuluh darah.

"Defisit neurologis adalah gejala awal pada pasien stroke yang biasanya sering diabaikan. Defisit neurologis akan diketahui oleh pasien sendiri atau keluarga pasien, maka sebaiknya disadari sedini mungkin," kata dr Ashwin M. Rumawas, dokter spesialis saraf RS Royal Taruma pada seminar awam Kenali Gejala Stroke Secara Dini, di RS Royal Taruma, Jakarta, Sabtu (27/3/2010).

dr Ashwin menjelaskan, biasanya pasien atau keluarga pasien akan mengabaikan gejala-gejala awal ini, sehingga ketika mereka sudah menyadarinya dan membawa ke rumah sakit, stroke yang diderita sudah cukup parah dan menyebabkan stroke total yang susah untuk disembuhkan.

Menurut dr Ashwin, gejala defisit neurologis yang sering diabaikan meliputi:
Perubahan dan penurunan kesadaran
Ada tingkatan dalam kesadaran yaitu:
  1. Compos mentis, yaitu ketika seseorang masih tersadar penuh
  2. Apatis, yaitu kurangnya respons terhadap keadaan sekeliling, biasanya ditandai dengan tidak adanya kontak mata atau mata terlihat menerewang dan tidak fokus
  3. Somnolen, yaitu keadaan dimana seseorang sangat mudah mengantuk dan tidur terus-menerus, tetapi masih mudah untuk dibangunkan
  4. Sopor, yaitu kondisi tidak sadar atau tidur berkepanjangan, tetapi masih memberikan reaksi terhadap rangsangan (rasa sakit).
  5. Koma, yaitu kondisi tidak sadar dan tidak ada reaksi terhadap rangsangan apapun.

Gangguan fungsi luhur

Gejala-gejala ini paling sering diabaikan oleh pasien atau keluarga pasien, karena dianggap hanya gangguan biasa yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Cirinya:
  1. Gangguan bahasa (afasia), yaitu kondisi dimana seseorang tiba-tiba tidak mengerti bahasa yang biasa digunakannya sehari-hari.
  2. Gangguan mengenal tata ruang (gangguan visuospatial), yaitu kondisi dimana seseorang menganggap semua benda berada pada bidang datar, sehingga ia merasa cukup hanya dengan menjangkau dengan tangan tanpa beranjak, walaupun benda tersebut berada 5 m di depannya.
  3. Gangguan berhitung (akalkulia), yaitu jika seseorang tiba-tiba kehilangan kemampuan berhitung dengan soal mudah sekalipun.
  4. Gangguan menulis (agrafia), yaitu jika seseorang tiba-tiba tidak bisa menulis namun masih bisa membaca.
  5. Gangguan membaca (alexia), yaitu jika seseorang tiba-tiba tidak bisa membaca namun bisa menulis.
  6. Gangguan mengenal nama orang atau barang (anomia), bahkan dengan orang atau barang yang sering ditemuinya
  7. Gangguan memori (amnesia)

Gangguan sensorik
  1. Hemihipestesia (baal atau kurangnya sensitifitas pada 1 sisi)
  2. Hemiparestesia (kesemutan 1 sisi)
  3. Kesemutan sekitar mulut
  4. Gangguan pengecapan atau lidah
  5. Nyeri pada satu sisi tubuh

Kejang
  1. Kejang fokal, yaitu kejang pada salah satu bagian tubuh (kanan atau kiri saja)
  2. Kejang umum, yaitu kejang pada seluruh tubuh
  3. kejang absans, yaitu kejang disertai waktu jeda dan kemudian kejang lagi secara berulang-ulang

Gangguan lapang pandang penglihatan
  1. Buta mendadak 1 mata atau 2 mata
  2. Gelap 1 sisi lapang pandang atau terdapat spot hitam di sekitar pandangan

Gangguan motorik
  1. Hemiparesis (lemah sebelah badan, tangan kaki kanan atau kiri saja)
  2. Quadriparesis (lemah keempat anggota badan, tangan kaki kanan dan kiri)
  3. Paraparesis (lemah kedua kaki)
  4. Gangguan gerak otot wajah, biasanya ditandai dengan bentuk bibir yang tiba-tiba miring
  5. Gangguan gerak bola mata (oftalmoplegia)
  6. Gangguan menelan (disfagia)

Nah, sebaiknya Anda mengetahui gejala-gejala diatas dengan baik, sehingga bila Anda atau keluarga Anda mengalami gejal-gejala diatas dapat segera ditangani dengan baik sebelum terlambat. Gejala stroke yang terlambat untuk didiagnosa akan menyebabkan terjadinya stroke total yang mungkin tidak bisa disembuhkan.(mer/ir)

Membunuh Sel Kanker Payudara dengan Bola Es

Jumat, 19/03/2010 09:30 WIB

Membunuh Sel Kanker Payudara dengan Bola Es

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: dailymail)
Detroit, Terapi pengobatan baru untuk kanker payudara ditemukan. Metode ini menghancurkan kanker payudara dengan cara mengepungnya dengan menggunakan bola es. Terapi ini bisa menjadi pengobatan yang aman tanpa melalui operasi.

Teknik terapi ini disebut dengan cryotherapy dan sudah digunakan sebelumnya untuk mengobati kanker prostat. Terapi ini menggunakan beberapa jarum seperti cryoprobes yang dimasukkan ke daerah tumor serta mengalirkan gas yang super dingin untuk masuk ke dalam tumor tersebut. Es bola yang terbentuk ini secara cepat mengelilingi sel-sel kanker dan membunuhnya.

Terapi pembekuan ini telah diujicobakan sebelumnya untuk kanker payudara, tapi metode ini tengah dikembangkan untuk pertama kalinya dalam hal meminimalkan invasif sehingga tidak memerlukan pembedahan.

Tapi para ahli kanker memperingatkan mungkin dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menjadikan teknik ini sebagai terapi yang umum.

Selama ini pengobatan untuk kanker payudara adalah melalui operasi yang menawarkan kesempatan paling baik untuk sembuh. Tapi mengambil salah satu payudara atau memotong jaringan ganas dapat memiliki dampak psikologis yang mendalam bagi pasien.

Selain itu pengobatan dengan kemoterapi dan radioterapi juga memiliki kelemahan yang serius dalam bentuk komplikasi dan efek samping. Karena itu kemungkinan ada minat yang besar dari pasien untuk menggunakan terapi pembekuan sebagai salah satu pilihan kesembuhan.

"Pengobatan cryoteraphy minimal-invasif membuka jalan sebagai pengobatan baru yang potensial untuk kanker payudara dan diperlukan pengujian lebih lanjut," ujar ketua peneliti Dr Petrus Littrup dari Barbara Ann Karmanos Cancer Institute di Detroit, AS, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (19/3/2010).

Dr Littrup menambahkan ketika digunakan sebagai kontrol lokal atau sebagai potensi pengobatan kanker payudara, terapi ini diberikan secara aman dan efektif dengan sedikit rasa tak nyaman bagi beberapa perempuan yang menolak pembedahan.

"Ini adalah studi pertama yang melaporkan keberhasilan terapi pembekuan kanker payudara tanpa harus menjalani operasi setelahnya dan hal ini membuktikan bahwa terapi ini benar-benar diperlukan. Terapi pembekuan untuk kanker payudara bukanlah hal yang baru, tapi perkembangannya sangat lambat," tambahnya.

Selama prosedur ini, dokter akan dipandu dengan menggunakan alat USG (ultrasonografi) atau CT-scan (computerised tomography) sinar X. Hasil penelitian ini telah dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Society of Interventional Radiology di Tampa, Florida.

(ver/ir)

Melibas Kanker dengan Ekstrak Daun Pepaya

Kamis, 11/03/2010 10:35 WIB

Melibas Kanker dengan Ekstrak Daun Pepaya

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
Ilustrasi (Foto: tradewindsfruit)
Florida, Berbagai pengobatan alami diklaim bisa melawan sel-sel kanker. Peneliti menemukan ekstrak daun pepaya bisa efektif melawan berbagai tumor dan menjadi pengobatan tradisional.

Peneliti Nam Dang dari University of Florida dan rekannya dari Jepang mendokumentasikan efek anti kanker dari pepaya terhadap tumor leher rahim, payudara, hati dan pankreas. Laporan penelitian ini juga telah dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology.

Para peneliti menggunakan ekstrak yang dibuat dari daun pepaya kering dan ternyata efek yang dihasilkan bisa lebih kuat. Dang dan ilmuwan lainnya menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya bisa meningkatkan produksi molekul sinyal kunci yang disebut sitokin tipe Th1, molekul ini membantu mengatur sistem kekebalan tubuh.

"Hal ini bisa menjadi terapi perawatan untuk melawan sel-sel kanker dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh," ujar peneliti dalam jurnal yang dirilis bulan Februari lalu, seperti dikutip dari AFP, Rabu (10/3/2010).

Para ilmuwan menuturkan bahwa ekstrak daun pepaya tidak memiliki efek toksik terhadap sel normal, hal ini tentu saja dapat menghindari efek samping yang umumnya selalu timbul pada beberapa pengobatan kanker.

Peneliti menggunakan 10 tipe sel kanker yang berbeda dengan variasi 4 ekstrak daun pepaya dan mengukur efeknya setelah diberikan ekstrak daun pepaya selama 24 jam. Hasil yang ditemukan menunjukkan ekstrak daun pepaya ini bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker pada semua medium yang berbeda.

Hasil penelitian masih membutuhkan waktu yang panjang dan tentunya akan lebih dikembangkan hingga bisa dilakukan uji klinis terhadap hewan percobaan yang nantinya dapat diujicobakan pada manusia. Jika penelitian ini berhasil, maka akan tercipta suatu pengobatan baru untuk melawan sel kanker dengan menggunakan bahan tradisional.

(ver/ir)

Sering-seringlah Mengajak Bayi Bicara

Jumat, 26/03/2010 14:00 WIB

Sering-seringlah Mengajak Bayi Bicara

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: dailymail)
Illinois, Beberapa bulan sebelum bayi bisa berbicara dengan baik, maka kata-kata yang sering didengarnya akan memiliki peran yang penting dalam perkembangan otaknya. Studi terbaru menunjukkan seringnya orangtua mengajak bayi berbicara dapat meningkatkan kekuatan otaknya.

Meskipun bayi baru berusia 3 bulan, kata-kata bisa memiliki efek yang besar di dalam pikirannya dibandingkan dengan suara-suara seperti musik.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang sering mendengar kata-kata langsung akan lebih mampu mengelompokkan gambar-gambar tertentu dibandingkan bayi yang hanya mendengarkan nada-nada saja.

Sekitar 50 bayi laki-laki dan perempuan yang berusia 3 bulan ditunjukkan serangkaian gambar seperti ikan dan disertai dengan kata-kata ataupun hanya nada saja. Kemudian bayi-bayi ini ditunjukkan gambar ikan dan gambar dinosaurus secara berdampingan lalu peneliti mengukur berapa lama bayi melihat setiap gambar.

Ternyata didapatkan bayi lebih lama melihat gambar ikan dibandingkan dengan dinosaurus, hal ini menunjukkan bahwa bayi telah mengelompokkan gambar ikan di dalam pikirannya. Namun bayi yang mendengarkan kata-kata akan melihat gambar ikan dalam waktu yang lebih lama. Hasil penelitian ini telah dilaporkan dalam jurnal Child Development.

"Untuk bayi yang masih muda yaitu sekitar 3 bulan, maka kata-kata akan memiliki pengaruh yang khusus dalam mendukung kemampuannya untuk membentuk suatu kelompok atau kategori tertentu," ujar peneliti Susan Hespos, dari Northwestern University di Illinois, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (26/3/2010).

Sementara itu Sandra Waxman, rekan penulis menuturkan pembicaraan manusia terutama yang diarahkan langsung ke bayi akan membuat bayi memberikan perhatian lebih pada benda-benda disekitarnya sehingga meningkatkan perkembangan otaknya.

"Seiring berjalannya waktu, efek umum dari perhatian yang diberikan bayi terhadap kata-kata yang sering didengarnya akan semakin halus. Sehingga lama kelamaan bayi akan bisa memisahkan kata dan jenis katanya untuk makna tertentu," ujar Waxman.

Namun, kemampuan yang luar biasa dari otak bayi tidak berhenti sampai disana. Penelitian sebelumnya menyimpulkan bayi dapat berkomunikasi dengan pikiran yang kompleks pada usia 12 bulan. Peneliti di Jerman menunjukkan bayi laki-laki dan perempuan yang berusia 1 tahun sudah mampu memahami pikiran orang dewasa.

Sebenarnya bayi sudah dapat mendengar apa yang dibicarakan oleh orangtuanya sejak masih berada di dalam rahim. Sehingga jika bayi sudah sering diajak berbicara sejak masih usia muda, maka kemampuan otaknya untuk berkembang akan semakin meningkat. Karena itu sering-seringlah mengajak bicara bayi Anda.

(ver/ir)

Pria Lebih Mudah Kena Flu

Jumat, 26/03/2010 17:00 WIB

Pria Lebih Mudah Kena Flu

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: dailymail)
Jakarta, Penyakit flu memang bisa menyerang siapa saja. Tapi ternyata laki-laki lebih mudah terkena virus flu dibanding perempuan. Ini karena laki-laki tidak memiliki hormon estrogen yang melindungi tubuh dari infeksi.

Karena tidak memiliki hormon estrogen, maka kaum laki-laki sering disebut dengan jenis kelamin yang lemah. Para peneliti menemukan bahwa perempuan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dibandingkan dengan laki-laki karena hormon seksualnya.

Hasil studi menunjukkan bahwa hormon seksual perempuan yaitu estrogen dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang utama dalam mencegah serangan bakteri atau infeksi lainnya.

Berdasarkan temuan ini ada kemungkinan meningkatkan penggunan obat berbasis estrogen untuk membantu pertahanan tubuh kaum laki-laki. Dalam penelitian ini lebih difokuskan pada enzim yang disebut dengan caspase-12.

Enzim ini kemungkinan dapat melindungi tubuh terhadap infeksi dengan cara menghalangi peradangan di tubuh untuk melawan bakteri atau kuman lain yang tidak diinginkan.

Studi menunjukkan bahwa estrogen yang dibuat secara rekayasa genetis dapat memberikan kekebalan bagi tubuh. Hasil ini dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

"Hasil studi menunjukkan bahwa perempuan memiliki respons terhadap anti peradangan yang lebih kuat daripada laki-laki. Ketika studi ini dilakukan pada tikus, ada kemungkinan juga berlaku pada manusia dengan membuat obat immunityboosting," ujar peneliti Maya Saleh, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (26/3/2010).

Dr Saleh menambahkan bahwa laki-laki memang lebih rentan terhadap infeksi oleh bakteri, virus, jamur atau cacing dibanding perempuan. Selain itu juga didapatkan sekitar 30 persen laki-laki mengalami sakit pilek dan flu, sedangkan perempuan hanya 22 persen saja.

Penelitian sebelumnya telah mengungkapkan mengapa beberapa orang dapat menahan rasa sakit sementara orang lain harus berjuang mencari obat agar bisa merasa lebih baik. Hal ini kemungkinan juga dipengaruhi oleh seberapa banyak hormon estrogen yang dimiliki orang tersebut untuk memberikan sistem kekebalan tubuh yang maksimal.

Sementara itu ilmuwan dari Stanford University di California menyimpulkan bahwa perbedaan diantara keduanya juga bisa terletak pada pikiran orang tersebut terhadap sesuatu. Rasa sakit bisa dihambat atau dikurangi dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa hal tersebut sebenarnya tidak ada.

(ver/ir)

1 Juta Gendongan Bayi Ditarik Terkait Kasus 3 Kematian Bayi

Kamis, 25/03/2010 09:13 WIB

1 Juta Gendongan Bayi Ditarik Terkait Kasus 3 Kematian Bayi

Irna Gustia - detikHealth


img
(Foto: Infantino)
San Diego, Lebih dari 1 juta gendongan bayi yang diproduksi perusahaan Infantino di California ditarik kembali (recall) dari peredarannya di Amerika dan Kanada karena terkait dengan kasus kematian tiga bayi akibat gendongan itu.

Komisi Keamanan Produk Konsumen AS (The US Consumer Product Safety Commission/CPSC) menyarankan konsumen untuk berhenti menggunakan gendongan kain tersebut terutama untuk bayi di bawah usia 4 bulan dan mengganti dengan kain yang lembut agar bayi bisa bernapas.

Gendongan bayi buatan Infantino yang ditarik di AS itu sebanyak 1 juta gendongan bermerek 'SlingRider' dan 'Wendy Bellissimo' dan sebanyak 15.000 gendongan di Kanada.

CPSC mengakui ada tiga laporan kematian yang terjadi akibat kain gendongan tersebut pada tahun 2009. Korbannya adalah bayi berusia 7 minggu di Philadelphia, bayi berusia 6 hari di Salem dan bayi berusia 3 bulan di Cincinnati.

Presiden Infantino Jack Vresics mengatakan perusahaannya sudah bekerja sama dengan CPSC untuk menangani kasus gendongan bayi yang bermasalah ini.

"Prioritas kami adalah keamanan dan keselamatan bayi karena produk ini banyak digunakan orangtua atau pengasuh," kata Vresics dalam pernyataannya seperti dilansir dari Telegraph, Kamis (25/3/2010).

Perusahaan mengatakan akan secara gratis mengganti gendongan yang bermasalah atau produk-produk lain yang terkena dampaknya.

Kain gendongan bayi ini membungkus bayi hingga ke dalam yang memudahkan orangtua membawa bayinya atau menggantungnya ketika orangtua sedang di rumah mengerjakan hal lainnya.

Sejak awal Maret ini, CPSC telah mengumumkan secara luas tentang risiko gendongan bayi yang bisa membuat bayi mati lemas terutama bayi di bawah usia 4 bulan, bayi yang memiliki berat rendah, lahir prematur dan memiliki masalah pernapasan seperti pilek.

CPSC mengatakan bayi bisa mati lemas jika kain gendongan menekan hidung atau mulut bayi sehingga menghalangi pernapasan bayi. Penyebab lain, kain gendongan yang melengkung seperti huruf C membuat leher bayi tidak kuat menopang dan kepalanya jadi menekan dagu dan dada sehingga bayi akan sulit bernapas.

"Bayi tidak akan bisa menangis dan posisi ini bisa membuatnya tercekik perlahan-lahan," ujar CPSC memperingatkan.

Gendongan bayi telah dipromosikan oleh banyak pakar bayi sebagai cara untuk membantu mengatasi bayi rewel dan bagi ibu yang menyusui juga dapat langsung menyusui bayinya dalam gendongan. Namun para pakar bayi menilai tidak semua kain gendongan berbahaya.

Gendongan bayi produksi Infantino yang ditarik adalah produk yang dijual dari tahun 2003 hingga 2010 yang dijual di beberapa pengecer seperti Target, Babies R Us dan Burlington Coat Factory.
(ir/ver)

Sama-sama Bikin Lumpuh, Kenali Gejala Distrofi Otot dan Polio

Jumat, 26/03/2010 15:00 WIB

Sama-sama Bikin Lumpuh, Kenali Gejala Distrofi Otot dan Polio

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: foranlaw)
Jakarta, Terdapat berbagai macam penyakit yang bisa menyerang bagian otot tubuh, tapi tak banyak orang yang menyadari gejala-gejalanya. Ada dua penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan yaitu distrofi otot dan polio, lalu apa beda kedua penyakit ini?

Sebenarnya terdapat perbedaan yang mencolok antara distrofi otot dan penyakit polio, yaitu distrofi otot disebabkan oleh genetik akibat kekurangan protein otot dystrophin sedangkan untuk penyakit polio disebabkan oleh virus polio yang masuk ke dalam tubuh

Namun masyarakat juga harus mengetahui lebih jauh mengenai bagaimana gejala dan cara pencegahan dari dua penyakit ini, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Jumat (26/3/2010), yaitu:

Polio
Polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus menular yang menyerang tubuh termasuk otot dan saraf dan bisa mengakibatkan kelumpuhan, sulit bernapas hingga terkadang berakhir dengan kematian. Penularan virus ini bisa melalui kontak langsung, percikan ludah atau melalui kotoran dari penderita polio.

Meskipun polio dapat meyebabkan kelumpuhan atau kematian, tapi sebagian besar orang yang terinfeksi virus tidak menjadi sakit dan tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi polio. Orang yang terinfeksi virus polio tapi tidak menyebabkan kelumpuhan disebut dengan nonparalytic polio, gejala yang ditimbulkan seperti demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, muntah, kelelahan, leher nyeri atau kaku, kejang otot dan meningitis.

Sedangkan polio yang menyebabkan kelumpuhan disebut paralytic polio yaitu bentuk yang paling parah dari polio. Gejala awal yang timbul adalah demam, sakit kepala dan kadang mengalami gejala dari nonparalytic polio. Tapi dalam waktu 1-10 hari muncul gejala kelumpuhan seperti kehilangan refleks, nyeri otot yang parah, kejang dan tungkai seperti lepas atau tidak memiliki kekuatan. Awal dari kelumpuhan ini bisa terjadi secara tiba-tiba.

Orang yang telah sembuh dari polio terkadang ada yang mengalami post-polio syndrome, yaitu sindrom pasca polio yang umumnya ditandai dengan kelemahan otot, sendi dan nyeri, kelelahan meskipun hanya sedikit melakukan aktivitas, otot atrofi, masalah di pernapasan atau menelan, gangguan tidur dan tidak tahan terhadap udara dingin.

Meskipun peningkatan sanitasi dan kebersihan bisa membantu mengurangi penyebaran polio, tapi pencegahan yang paling efektif adalah melalui vaksin polio yang diberikan saat masih anak-anak atau bagi orang dewasa yang ingin pergi ke daerah endemi polio. Vaksin ini dapat melindungi hingga 90 persen.

Distrofi otot (Muscular dystrophy/MD)
Distrofi otot adalah salah satu penyakit otot genetik dimana serat-serat ototnya sangat rentan mengalami kerusakan. Otot-otot ini lama-kelamaan akan menjadi semakin lemah. Pada tahap akhir dari penyakit ini, serat otot akan digantikan oleh lemak dan jaringan ikat lain. Beberapa jenis MD bisa mempengaruhi otot-otot jantung atau otot organ lainnya.

dr. Teguh Haryo Sasongko, PhD dalam konsultasi kesehatan detikHealth mengungkapkan penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada gen yang mengkode protein bernama dystrophin. Protein ini esensial untuk kerja otot. Gen yang mengkode protein ini berlokasi pada kromosom X. Semua laki-laki hanya memiliki satu kromosom X sehingga jika gen ini rusak pada satu-satunya kromosom X yang dimiliki, maka timbul penyakitnya.

Gejala dari MD bervariasi tergantung dari tipe penyakitnya, tapi secara umum gejala dari MD meliputi, otot-otot yang melemah, koordinasi tubuh berkurang serta kemungkinan mengalami lumpuh atau pincang yang bisa mengakibatkan fiksasi otot di sekitar sendi dan hilangnya mobilitas.

Hingga kini belum ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit ini, tapi perawatan yang ada hanya untuk membantu pasien meningkatkan kualitas hidupnya serta memperpanjang usianya. Untuk mencegah penyakit ini salah satu caranya adalah dengan memeriksakan diri sebelum menikah atau merencanakan memiliki anak. Karena jika suami penderita MD dan istrinya carrier, maka kemungkinan besar anak-anaknya menderita MD.

(ver/ir)

Sabtu, 20 Maret 2010

Jangan Risau, Suntik TT Sebelum Nikah Aman

Jumat, 05/03/2010 13:02 WIB

Jangan Risau, Suntik TT Sebelum Nikah Aman

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
Ilustrasi (Foto: vtbridemagazine)
Jakarta, Saat ini banyak perempuan yang ingin menikah tidak mau melakukan suntik vaksin Tetanus Toksoid (TT) karena mendengar kabar suntikan tersebut bakal bikin susah hamil. Benarkah seperti itu?

Suntik TT bagi perempuan yang ingin menikah sebenarnya diwajibkan pemerintah. Sejak tahun 1986 keterangan suntik TT sebelum nikah menjadi persyaratan penting di Kantor Urusan Agama (KUA). Tapi syarat itu mulai terabaikan karena banyak urusan administrasi yang dilakukan dengan sistem 'tembak'.

Ditambah lagi dengan banyaknya isu yang menyatakan bahwa suntik TT pranikah sama halnya dengan melakukan suntik kontrasepsi. Hal itu membuat wanita yang akan menikah takut melakukannya karena khawatir sulit mendapatkan anak.

Berbahayakah melakukan suntik TT pranikah?

"Tidak ada kaitannya suntik TT dengan suntik KB, suntik TT justru akan melindungi ibu hamil dari infeksi saat melahirkan," ujar Dr Ali Sungkar, SpOG dari RS Cipto Mangunkusumo saat dihubungi detikHealth, Jumat (5/3/2010).

Suntik TT biasanya diberikan kepada wanita yang akan menikah atau ibu hamil. Suntik TT ini bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi yang mengakibatkan tetanus pada vagina wanita, saat pertama kali berhubungan seks dan pada saat melahirkan.

Menurut Dr Ali, suntik TT ini dianjurkan bagi ibu hamil di usia kehamilan 5-6 bulan untuk mencegah terjadinya tetanus pada luka ibu ataupun bayi saat proses kelahiran.

"Alat bantu persalinan yang tidak steril dapat menyebabkan terjadinya tetanus pada vagina wanita, khususnya pada masyarakat di pedesaan yang masih banyak melahirkan dengan dukun bersalin atau bidan," ujar dokter yang juga berpraktik di Brawijaya Women and Children Hospital.

Sudah jelas kan, kalau suntik TT itu penting bagi kesehatan perempuan. Singkirkan kekhawatiran bahwa ada manipulasi serum TT pada suntikan yang diganti dengan serum kontrasepsi oleh paramedis. Karena jika ada kejadian seperti itu sangat melanggar kode etik kedokteran, juga merupakan suatu tindak pidana.

Pemeriksaan sebelum menikah yang bisa dilakukan untuk perempuan adalah:
  1. Pemeriksaan Torch (termasuk tokso dan rubella)
  2. Melakukan vaksin TT (untuk tetanus)
  3. Cek hormon (kadar estrogen, estradiol, tiroksin, FSH, LH) yang akan mempengaruhi seseorang cepat atau tidak untuk hamil dan untuk pematangan sel telur
  4. Mengukur kadar panggul apakah sempit atau tidak yang akan mempengaruhi proses melahirkan.
  5. Pemeriksaan bentuk rahim.
  6. Pemeriksaan ovarium untuk mengetahui sel telurnya.
  7. Cek alergi sperma atau tidak dan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.

Sedangkan untuk laki-laki dilakukan:
  1. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh
  2. Pemeriksaan untuk mengetahui apakah memiliki penyakit menular seksual atau tidak.
  3. Pemeriksaan sperma apakah spermanya aktif dan jumlahnya banyak.
(ir/ir)

Bahayanya Jika Menahan Bersin

Senin, 08/03/2010 17:30 WIB

Bahayanya Jika Menahan Bersin

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: thedailygreen)
Jakarta, Jika keinginan bersin terjadi saat sedang terlibat perbincangan serius, pertemuan penting atau berada di ruang yang sepi, orang lebih suka untuk menahannya. Sebaiknya jangan menahan bersin karena bisa berbahaya.

Beberapa orang mencoba menahan bersin dengan cara menekan hidung mereka sehingga keinginan untuk bersin menjadi hilang. Ternyata menahan bersin justru bisa menjadi masalah yang serius jika sering dilakukan.

Kecepatan bersin yang dimiliki manusia adalah 161 km/jam, sehingga jika seseorang menahan untuk bersin maka tubuh harus menahan kecepatan tersebut secara tiba-tiba. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi fungsi tubuh dan menyebabkan kuman yang seharusnya dikeluarkan malah masuk kembali.

"Bersin merupakan kegiatan yang positif karena memiliki fungsi membersihkan faring (rongga antara hidung, mulut dan tenggorakan) dan ini adalah hal yang baik, sedangkan menahan bersih justru berbahaya karena bisa menimbulkan beberapa risiko,' ujar Dr Michael Roizen, kepala Wellness Officer Clevelend Clinics, seperti dikutip dari Doctoroz.com, Senin (8/3/2010).

Roizen mengungkapkan ada beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan jika seseorang menahan bersin yaitu:
  1. Menyebabkan patah tulang di tulang rawan hidung
  2. Mimisan
  3. Pecah gendang telinga
  4. Gangguan pendengaran
  5. Vertigo
  6. Retina yang terlepas atau mengalami emfisema. Hal ini karena tubuh berusaha menahan kecepatan dari bersin yang tinggi. Cedera yang timbul umumnya mempengaruhi struktur bagian dalam kepala.

Emfisema adalah suatu kondisi yang bisa menyerang anak-anak ataupun orang dewasa, kondisi ini sangat berbahaya dan berpotensi mematikan karena dapat membatasi pasokan udara. Tanda-tanda yang muncul biasanya wajah atau leher yang membengkak dan timbul rasa ketidaknyamanan.

"Untuk membantu seseorang agar mudah bersin bisa dengan cara melihat cahaya terang, hal ini dapat merangsang saraf optik yang melintasi jalur pusat bersin. Selain itu iritasi yang terjadi di saraf dekat pusat bersin juga bisa memicu seseorang untuk bersin," tambahnya.

Saat seseorang bersin biasanya diikuti oleh keluarnya bakteri atau kuman dari dalam tubuh. Hal ini berguna untuk menjaga hidung agar tetap bersih, karenanya seringkali bersin terjadi secara berulang-ulang.

Jadi jangan pernah menahan bersin untuk menghindari beberapa risiko tersebut. Tapi jangan lupa untuk menutup mulut dan hidung dengan tangan, tisu, sapu tangan atau lekukan lengan saat bersin, agar bakteri dan kuman yang keluar tidak membahayakan orang lain.
(ver/ir)

Makan Telur Tiap Hari Dapat Menurunkan Berat Badan

Rabu, 10/03/2010 08:10 WIB

Makan Telur Tiap Hari Dapat Menurunkan Berat Badan

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
Ilustrasi (Foto: Kidshealth)
London, Makan telur sangat mengenyangkan terlebih lagi semua kandungan protein dan zat gizi di dalamnya terpenuhi. Makan telur 1-2 butir tiap hari membuat orang gampang merasa kenyang sehingga bisa menurunkan berat badan.

Itulah mengapa pada tahun 1979, mantan perdana menteri Inggris Margaret Thatcher bisa mengurangi berat badannya dalam jangka waktu singkat dengan mengonsumsi 28 butir telur dalam seminggu.

Telur selama ini dianggap sebagai makanan yang tinggi kalori dan menyebabkan kolesterol tinggi. Ternyata kandungan kalori telur ukuran sedang hanya 80 kalori.

Makan sebutir telur tiap hari mencukupi kebutuhan 20 persen konsumsi harian manusia. Sehingga setelah makan telur orang tidak perlu lagi berlebihan mengonsumsi makanan lainnya.

Sebuah tim peneliti yang melakukan penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa orang yang makan telur memiliki hampir semua zat gizi yang lebih tinggi daripada orang yang tak mengonsumsi telur.

"Manfaat kesehatan dari telur tampak sangat besar. Sehingga mungkin tidak berlebihan jika menyebutnya makanan super. Telur merupakan makanan yang paling bergizi dari semua makanan yang ada," kata Dr Carrie Ruxton, seorang ahli diet independen dan penulis laporan, seperti dilansir dari Dailymail, Rabu (10/3/2010).

Telur bisa dianggap 'makanan super' karena selain dapat meningkatkan kesehatan juga dapat melawan obesitas. Dan menurut ahli gizi, makan telur satu butir sehari dapat menurunkan berat badan.

Studi yang dirilis ini akan dipublikasikan pada bulan Juni dalam jurnal Nutrition and Food Science. Studi ini meneliti 71 penelitian dan bahan referensi yang memeriksa komposisi gizi telur dan perannya sebagai makanan.

Peneliti menemukan bahwa telur tidak hanya rendah kalori, tetapi juga merupakan sumber kaya protein dan dikemas dengan zat gizi yang penting bagi kesehatan, terutaman vitamin D, vitamin B12, selenium, dan kolin. Telur adalah makanan ideal pada setiap tahap kehidupan serta mudah dimasak dan menyenangkan untuk dimakan.

Sebuah laporan juga menegaskan bahwa diantara makanan protein, telur mengandung campuran asam amino esensial terkaya. Ini sangat penting untuk anak-anak, remaja, dewasa muda karena keseimbangan yang tepat diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan. Dalam telur juga ditemukan antioksidan yang tinggi, yang dapat membantu mencegah penuaan terkait macular degeneration yang menyebabkan kebutaan.

Kelompok-kelompok tertentu yang mendapatkan manfaat dengan makan lebih banyak telur yaitu kaum muda, pecinta daging dan orang-orang yang menghindari susu.

Temuan kunci adalah bahwa telur merupakan makanan penting sumber vitamin D dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan asupan harian vitamin D.

Rendahnya kadar vitamin D dikaitkan dengan sejumlah kondisi medis seperti kerusakan tulang, kanker, penyakit jantung, multiple sclerosis, gangguan kekebalan tubuh dan masalah-masalah kesehatan mental.

Temuan terbaru yang didanai oleh British Egg Industry Council, mengatakan bahwa satu atau dua telur sehari tidak berpengaruh pada kolesterol total bagi kebanyakan orang.

Menurut Dr Ruxton, ada manfaat gizi yang nyata bila makan telur tiap hari. Bukti menunjukkan bahwa telur dapat berguna untuk mengenyangkan, mengendalikan berat badan dan juga untuk kesehatan mata.
(mer/ir)

20 Penyakit dan Makanan yang Harus Dipantang

Kamis, 11/03/2010 12:45 WIB

20 Penyakit dan Makanan yang Harus Dipantang

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
Ilustrasi (Foto: catcirc)
Jakarta, Makanan membuat manusia bertahan hidup. Namun makanan juga menjadi musuh jika seseorang menderita penyakit. Menghindari makanan yang dipantangkan adalah cara terbaik yang dapat dilakukan penderita berbagai macam penyakit.

Menjauh dari makanan yang dipantangkan adalah langkah pencegahan agar penyakit yang diderita tak sering-sering kambuh yang bisa menggangu aktifitas sehari-hari.

Berikut adalah jenis penyakit dan pantangannya, seperti dikutip darieHow dan BBCNews, healthandage, Kamis (11/3/2010).

1. Jantung
Hindari makanan yang berlemak, seperti daging, jeroan, minyak santan serta makanan yang mengandung banyak garam.

2. Hepatitis A
Hindari buah-buahan dan sayuran mentah, terutama yang tidak bisa dikupas. Hindari kerang mentah, tiram, remis, mayones, keju, krim, yogurt dan hindari makan ikan dari perairan yang berpotensi terkontaminasi.

3. Anemia
Kurangi konsumsi kafein dan alkohol karena bisa mengikat darah. Makan makanan yang kaya zat besi seperti apel, pisang, aprikot, plum, asparagus, labu, ubi rambat, brokoli dan sayuran berdaun hijau, daging merah, tahu dan biji-bijian.

4. Diabetes
Hindari konsumsi makanan yang mengandung gula, tepung dan tinggi karbohidat. Juga hindari buah-buahan seperti durian, air kelapa, pisang ambon.

5. Kanker
Hindari makanan yang banyak mengandung akrilamida, yang terdapat pada makanan yang dipanggang dan digoreng seperti kentang goreng, keripik, roti goreng, biskuit, kerupuk dan sarapan sereal.

6. Liver
Hindari makanan yang mengandung banyak protein seperti daging, susu, kacang-kacangan, dan produk kedelai. Juga hindari makanan yang mengandung banyak garam.

7. Asma
Hindari makanan yang menyebabkan produksi lendir berlebih seperti susu, keju dan produk susu lainnya, gula putih, tepung putih, roti putih dan coklat. Hindari juga makanan yang dapat menyebabkan reaksi alergi seperti telur, susu, gandum, ikan, kerang, kacang-kacangan, kedelai dan kacang tanah, serta makanan yang mengandung sulfida seperti acar, sayuran dan buah-buahan kering, dan udang.

8. Maag
Hindari konsumsi kafein, makanan pedas, makanan pedas seperti daging dan jeroan, minuman berkarbonasi, susu, jeruk, dan tomat.

9. Migrain
Hindari konsumsi rokok, minuman beralkohol, kopi, cokelat dan produk-produk cokelat, teh hitam dan hijau dan minuman ringan. Hindari juga makanan dengan bahan pengawet dan aditif seperti MSG ((monosodium glutamat), kaldu ekstrak, atau produk protein nabati terhidrolisis dengan label yang menyebutkan "rasa alami".

10. Wasir
Jangan makan makanan yang bersifat panas dan mengandung lemak (penyebab sembelit) seperti makanan pedas, daging, jeroan, dan juga junk food. Makanlah makanan yang mengandung banyak serat, seperti sayuran, roti gandum, buah, sereal, dan kacang-kacangan.

11. Sinusitis
Hindari makanan yang digoreng, tepung makanan, gula putih, tepung terigu, beras, pai, rempah-rempah yang kuat, daging dan produk daging.

12. Autis
Hindari makanan yang mengandung protein gluten seperti gandum, oat, barley, makanan kasein pada susu, pancake, pemanis buatan.

13. Rematik
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak seperti daging dan produk daging, kerupuk jengkol, mentega, krim, sosis, daging ham, telur, dan semua produk susu.

14. Tifus
Hindari makanan berserat tinggi seperti gandum utuh dan biji-bijian. Juga hindari kacang mete mentah, kubis, paprika, lobak, bawang putih, bawang merah, rempah, acar, makanan yang digoreng, daging, semua jenis buah-buahan mentah kecuali pisang dan pepaya.

15. Malaria
Makanan yang harus dihindari adalah kopi, teh kental, makanan olahan, saus, bumbu masak, acar, gula, tepung putih, minuman beralkohol, dan semua produk daging.

16. Keputihan
Hindari makanan yang dapat merangsang lendir seperti nanas, ketimun, telur, dan udang.

17. Osteoporosis
Hindari makanan berlemak seperti daging, susu, santan, margarin, hotdog, hamburger, kopi dan minuman berkafein, coklat, dan minuman berkarbonasi.

18. Epilepsi
Hindari makanan yang mengandung glutamin (asam amino yang dapat menyebabkan serangan epilepsi) seperti biji-bijian, gandum, oat, susu yang kadar glutamin tinggi, kacang-kacangan, kedelai, dan produk daging terutama daging kelinci.

19. Demam Berdarah
Hindari makanan cepat saji (junk food), makanan berlemak seperti daging, santan, susu tinggi lemak. Perbanyak konsumsi buah dan air putih.

20. Prostat
Hindari minuman berkafein seperti kopi, makanan pedas, makanan lemak terutama daging merah, dan juga alkohol.
(mer/ir)

Adakah Penyakit Masuk Angin?

Jumat, 12/03/2010 12:36 WIB

Adakah Penyakit Masuk Angin?

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
Ilustrasi (Foto: ehow)
Jakarta, Pengendara motor yang tidak menggunakan jaket, penjaga siskamling atau orang yang kehujanan sering merasa dirinya masuk angin dengan gejala perut kembung, badan pegal. Sebenarnya adakah penyakit masuk angin itu?

"Tidak ada istilah masuk angin dalam ilmu kedokteran," kata dr Kartono Mohamad, mantan ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) saat dihubungi detikHealth, Jumat (12/3/2010).

Dunia kedokteran tak pernah mengenal istilah 'masuk angin'. Gejala-gejala yang ditimbulkan seperti perut kembung, nyeri otot, pusing, sakit tenggorokan, bersin-bersin, sampai batuk dan pilek merupakan gejala-gejala dari penyakit lain. Penyakit yang diderita bisa bermacam-macam tergantung gejalanya.

Perut kembung secara kedokteran didiagnosa sebagai gejala maag atau adanya ganggguan lambung dan gangguan pencernaan lainnya.

Sedangkan pusing, sakit tenggorokan, bersin, batuk dan pilek bisa merupakan gejala flu. Badan pegal atau nyeri otot bisa disebabkan karena orang tersebut terlalu capek dan kurang istirahat.

"Jadi tak ada yang namanya masuk angin. Masuk angin hanyalah kosakata yang diciptakan oleh masyarakat kita," tegas dr Yuni Astuti, dokter yang praktik di Puskesmas Kramat Jati saat dihubungi detikHealth, Jumat (12/3/2010).

Kebanyakan orang mendiagnosa sendiri bahwa dirinya masuk angin. Ketika masuk angin mereka memilih pengobatan dengan cara 'kerokan'. Selain lebih mudah, kerokan dianggap lebih manjur daripada harus mengonsumsi obat-obatan.

dr Kartono menjelaskan bahwa sebenarnya kerokan hanyalah mengalihkan rasa sakit yang diderita pasien, tetapi tidak bisa mengobati penyakit itu. Kerokan dapat menyebabkan aliran darah ke kulit lebih lancar, sehingga badan akan merasa lebih segar.

"Kerokan prinsipnya sama dengan bekam," kata dr Yuni. Kerokan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang sudah tidak berfungsi dengan baik atau yang banyak mengandung CO2 akibat polusi. Sehingga dengan teknik kerokan, dapat mengeluarkan uap-uap polusi dalam darah dan orang akan merasa lebih enakan.

Kerokan biasanya dapat menimbulkan ketagihan atau kecanduan. Orang yang sudah terbiasa dikerok merasa belum baikan jika belum menjalani ritual itu. Tapi menurut dr Yuni, terlalu sering melakukan kerokan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah yang masih berfungsi dengan baik, dan hal ini bisa membahayakan kesehatan.

dr Yuni menyarankan, sebaiknya orang yang mendiagnosa dirinya masuk angin berkonsultasi dengan dokter, agar tidak terjadi kesalahan diagnosa dan akhirnya malah memperparah penyakit yang dideritanya.

(mer/ir)

Ciri Organ Hati Kotor dan Makanan Pembersihnya

Sabtu, 20/03/2010 07:55 WIB

Ciri Organ Hati Kotor dan Makanan Pembersihnya

Merry Wahyuningsih - detikHealth


img
Ilustrasi (Foto: cancernet)
Jakarta, Hati adalah organ yang vital dari tubuh dan perlu dijaga agar tetap sehat. Cari tahu ciri organ hati kotor dan makanan yang bisa menjadi pembersih hati untuk membantu detoksifikasi secara alami.

Membuat protein sintetis, detoksifikasi racun yang diserap oleh usus dan menghasilkan biokimia yang berperan untuk pencernaan merupakan fungsi penting hati.

Hati juga memainkan peran penting dalam mengatur metabolisme kolesterol, menghasilkan gumpalan darah, menghilangkan kelebihan cairan empedu dari tubuh dan sebagainya.

Disfungsi hati dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Membersihkan hati dengan bantuan makanan pembersih hati dapat membuat fungsi hati tetap baik dengan kapasitas maksimum.

Infeksi oleh virus seperti hepatitis B, hepatitis C, penyakit metabolik, alkoholisme, deposisi besi yang berlebihan di sel-sel hati adalah beberapa penyebab kerusakan hati.

Cek terlebih dahulu hati Anda untuk melihat apakah ada gejala hati dalam kondisi buruk. Sehingga dapat membantu memutuskan apakah perlu membersihkan hati secara alami atau tidak.

Seperti dilansir dari buzzle, Sabtu (20/3/2010), orang yang memiliki hati tak sehat atau kotor menunjukkan gejala-gejala seperti berikut:

  1. Terdapat lingkaran gelap di bawah mata
  2. Buang air besar tidak teratur, biasanya tidak setiap hari
  3. Terjadi masalah pada kulit, seperti kulit kering, gatal, eksim, jerawat, psoriasis, dan lainnya
  4. Perut kembung, penuh gas dan terjadi gangguan percernaan setelah makan
  5. Menimbulkan bau badan dan mulut yang tidak enak
  6. Merasa lelah, lemah, lesu dan depresi
  7. Perut buncit

Orang dengan hati yang tidak sehat biasanya mengalami kelelahan dan rentan terhadap masalah-masalah pencernaan. Untuk menghindari penyakit hati berlemak atau gejala kegagalan hati, perlu dilakukan tindakan pencegahan. Membersihkan hati adalah tindakan pencegahan terbaik untuk menghindari masalah hati.

Membersihkan hati atau menyiram hati adalah prosedur sederhana yang dapat membantu meningkatkan kerja sistem pencernaan. Rasa sakit dan alergi dapat hilang setelah hati bersih.

Sebelum memulai program detoks hati, terlebih dahulu perlu dilakukan pembersihan usus besar. Jika bisa membuang zat-zat limbah dari tubuh, maka detoksifikasi hati akan bekerja dengan baik. Jika membersihkan usus besar tidak dilakukan sebelum detoksifikasi hati, orang bisa merasa lebih buruk dari sebelumnya dan dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan pada hati.

Ingat, makanan yang digunakan untuk membersihkan hati harus makanan yang segar dan organik. Makanan pembersih hati yang alami dapat memberikan berbagai nutrisi yang dibutuhkan untuk keberhasilan detoksifikasi hati.

Antioksidan diperlukan untuk menghindari kerusakan pada hati. Jika ada kekhawatiran tentang detoksifikasi hati secara alami, dapat mengonsumsi makanan pembersih hati. Jus sayuran dan jus buah biasa digunakan sebagai minuman pembersihan hati.

Zat-zat dan makanan yang dibutuhkan sebagai pembersih hati antara lain:

1. Susu
2. Selenium
3. Beta karoten
4. Vitamin E
5. N-acetyl-cysteine (NAC)
6. Jahe, bawang putih
7. Beras coklat
8. Kacang-kacangan
9. Kacang merah
10. Jambu mete
11. Beras pasta
12. Vitamin B seperti riboflavin dan niacin
13. Buah yang mengandung vitamin C (anggur, lemon, jeruk)
14. Sayur-sayuran pembersih hati seperti brokoli, kembang kol, kubis Brussel, bawang, dan lobak).

(mer/ir)