6 Penyakit yang Sering Salah Diagnosis
Vera Farah Bararah - detikHealth
(Foto: thinkstock)
Jika penyakit yang diderita tak kunjung sembuh atau membaik, tak ada salahnya untuk mencari tahu apa penyebabnya. Ada kemungkinan hal tersebut diakibatkan kesalahan diagnosis, sehingga penyakit yang sebenarnya atau yang mendasarinya belum terobati.
Setiap dokter memiliki kemungkinan melakukan kesalahan diagnosis, meski demikian jika pasien tidak merasa lebih baik sebaiknya usahakan untuk mencari alternatif lain.
Dikutip dari Sheknows, Selasa (31/8/2010) ada beberapa kondisi kesehatan yang paling sering mengalami kesalahan diagnosis bagi perempuan, yaitu:
1. Perut kembung
Sebagian besar perempuan sering mengalami perut kembung, misalnya setelah makan, sekitar masa menstruasi, terlalu banyak mengonsumsi garam atau stres. Kondisi ini bisa terjadi pada tahapan ringan hingga parah.
Namun beberapa kasus kembung yang serius bisa jadi sebagai gejala dari kanker ovarium atau pertumbuhan bakteri yang terlalu cepat di usus kecil (divertikulitis).
2. Sindrom iritasi usus besar (Irritable bowel syndrome/IBS)
Penyakit ini termasuk salah satu yang sering terjadi kesalahan diagnosis. Biasanya didiagnosis sebagai gangguan perut kembung sederhana atau sebagai gejala PMS.
Gejala yang ditimbulkan dari IBS adalah sakit perut yang parah, kram, gas berlebih, pola buang air besar yang tidak teratur (diare, sembelit atau keduanya). Kondisi ini bisa diobati dengan perubahan pola makan, seperti perbanyak mengonsumsi serat.
3. Penyakit jantung
Penyakit jantung termasuk salah satu penyakit yang mematikan dan seringkali salah didiagnosis sebagai penyakit heartburn (rasa terbakar di perut) atau kecemasan berlebih. Karena gejala penyakit jantung yang timbul seperti nyeri dada, sesak napas dan mual, merupakan gejala dari dua penyakit tersebut.
Gejala penyakit jantung yang lain adalah jantung berdebar, pusing dan kelelahan di siang hari meski mendapat istirahat malam yang cukup.
4. Fibromyalgia
Fibromyalgia sering disebut sebagai 'penyakit yang tak terlihat (invisible disease)'. Hal ini karena sulit untuk mendiagnosa dan juga relatif jarang terjadi. Sebagian besar gejala yang muncul adalah rasa geli di kulit, nyeri otot dan kejang, kelemahan tungkai dan bahkan sakit pada saraf.
Gejala yang timbul bisa bervariasi dari orang ke orang, sehingga sering diartikan sebagai depresi, lupus, penyakit Lyme, gangguan tidur atau gangguan tiroid.
5. Penyakit tiroid
Karena gejala yang umum terjadi adalah kenaikan berat badan, kulit kering, kuku yang rapuh, sembelit serta rasa sakit atau nyeri, maka penyakit tiroid sering kali salah didiagnosis.
Misalnya didiagnosis sebagai depresi, ketidakseimbangan hormon atau pada usia lanjut sebagai gejala menopause. Gejala penyakit ini terjadi bertahap, sehingga kadang sulit didiagnosis oleh dokter.
6. Sindrom kelelahan kronis (Chronic fatigue syndrome)
Saat seseorang lelah, biasanya dengan istirahat akan hilang. Tapi untuk sindrom ini tidak cepat hilang dan biasanya ditandai dengan kelesuan, lekas marah, nyeri otot dan dalam beberapa kasus terjadi hilangnya memori.
Gejala ini seringkali didiagnosis sebagai flu, pilek atau penyakit infeksi lainnya. Tidak ada tes yang tepat untuk penyakit ini, tapi dokter harus mampu menyingkirkan penyakit lain melalui beberapa tes.
(ver/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar