Boneka Beludru Ikut-ikutan Terjangkit Penyakit Jiwa
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Soft Toy (dok: parapluesch)
Soft toy atau boneka mainan berbahan beludru cukup digemari anak-anak. Bentuknya yang lucu dengan warna-warni menarik diyakini bisa membantu perkembangan psikomotorik, koordinasi mata dan tangan, pengenalan tekstur dan warna, serta kemampuan berimajinasi.
Seorang desainer mainan anak asal Jerman, Martin Kittsteiner menambahkan fungsi baru pada mainan tersebut, yakni sebagai media pengenalan berbagai gangguan psikiatrik atau kejiwaan.
Ide tersebut diwujudkan dalam seri boneka berbentuk 5 binatang yakni ular, kura-kura, domba, kuda nil dan buaya. Masing-masing boneka digambarkan memiliki kondisi sakit mental yang berbeda-beda.
Kura-kura yang diberi nama Dub misalnya, digambarkan sebagai penderita depresi berat dengan ekspresi yang selalu murung. Buaya bernama Kroko selalu mendekap bantal karena menderita phobia atau ketakutan berlebihan terhadap air.
Kuda nil bernama Lilo yang memegang puzzle digambarkan menderita obsesi kompulsif (berlebihan) untuk menyelesaikan mainannya tersebut, namun tidak pernah berhasil. Sementara Sly si ular memiliki masalah kepribadian dan Doly si domba mengalami delusi atau pikiran-pikiran yang tidak rasional.
"Anak-anak maupun orang dewasa bisa mendapatkan manfaat boneka-boneka malang ini, karena bisa merangsang naluri untuk menolongnya," ungkap Kittsteiner seperti dikutip dari Daily Telegraph, Senin (13/9/2010).
Boneka-boneka ini juga bisa dipakai untuk mengenalkan berbagai bentuk gangguan jiwa. Dalam situsnya, produsen mainan ini menyediakan permainan online yang memungkinkan para pengunjung untuk berpura-pura menjadi dokter dan mencoba mendiagnosis gangguan yang dialami masing-masing boneka.
(up/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar