Minggu, 27 Februari 2011

Ciri Organ Hati Kotor dan Makanan Pembersihnya

Sabtu, 20/03/2010 07:55 WIB

Ciri Organ Hati Kotor dan Makanan Pembersihnya

Merry Wahyuningsih - detikHealth



img
Ilustrasi (Foto: cancernet)
Jakarta, Hati adalah organ yang vital dari tubuh dan perlu dijaga agar tetap sehat. Cari tahu ciri organ hati kotor dan makanan yang bisa menjadi pembersih hati untuk membantu detoksifikasi secara alami.

Membuat protein sintetis, detoksifikasi racun yang diserap oleh usus dan menghasilkan biokimia yang berperan untuk pencernaan merupakan fungsi penting hati.

Hati juga memainkan peran penting dalam mengatur metabolisme kolesterol, menghasilkan gumpalan darah, menghilangkan kelebihan cairan empedu dari tubuh dan sebagainya.

Disfungsi hati dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Membersihkan hati dengan bantuan makanan pembersih hati dapat membuat fungsi hati tetap baik dengan kapasitas maksimum.

Infeksi oleh virus seperti hepatitis B, hepatitis C, penyakitmetabolik, alkoholisme, deposisi besi yang berlebihan di sel-sel hati adalah beberapa penyebabkerusakan hati.

Cek terlebih dahulu hati Anda untuk melihat apakah ada gejala hati dalam kondisi buruk. Sehingga dapat membantu memutuskan apakah perlu membersihkan hati secara alami atau tidak.

Seperti dilansir dari buzzle, Sabtu (20/3/2010), orang yang memiliki hati tak sehat atau kotor menunjukkan gejala-gejala seperti berikut:

  1. Terdapat lingkaran gelap di bawah mata
  2. Buang air besar tidak teratur, biasanya tidak setiap hari
  3. Terjadi masalah pada kulit, seperti kulit kering, gatal, eksim, jerawat, psoriasis, dan lainnya
  4. Perut kembung, penuh gas dan terjadi gangguan percernaan setelah makan
  5. Menimbulkan bau badan dan mulut yang tidak enak
  6. Merasa lelah, lemah, lesu dan depresi
  7. Perut buncit

Orang dengan hati yang tidak sehat biasanya mengalami kelelahan dan rentan terhadap masalah-masalah pencernaan. Untuk menghindari penyakit hati berlemak atau gejala kegagalan hati, perlu dilakukan tindakan pencegahan. Membersihkan hati adalah tindakan pencegahan terbaik untuk menghindari masalah hati.

Membersihkan hati atau menyiram hati adalah prosedur sederhana yang dapat membantu meningkatkan kerja sistem pencernaan. Rasa sakit dan alergi dapat hilang setelah hati bersih.

Sebelum memulai program detoks hati, terlebih dahulu perlu dilakukan pembersihan usus besar. Jika bisa membuang zat-zat limbah dari tubuh, maka detoksifikasi hati akan bekerja dengan baik. Jika membersihkan usus besar tidak dilakukan sebelum detoksifikasi hati, orang bisa merasa lebih buruk dari sebelumnya dan dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan pada hati.

Ingat, makanan yang digunakan untuk membersihkan hati harus makanan yang segar dan organik. Makanan pembersih hati yang alami dapat memberikan berbagai nutrisi yang dibutuhkan untuk keberhasilan detoksifikasi hati.

Antioksidan diperlukan untuk menghindari kerusakan pada hati. Jika ada kekhawatiran tentang detoksifikasi hati secara alami, dapat mengonsumsi makanan pembersih hati. Jus sayuran dan jus buah biasa digunakan sebagai minuman pembersihan hati.

Zat-zat dan makanan yang dibutuhkan sebagai pembersih hati antara lain:

1. Susu
2. Selenium
3. Beta karoten
4. Vitamin E
5. N-acetyl-cysteine (NAC)
6. Jahe, bawang putih
7. Beras coklat
8. Kacang-kacangan
9. Kacang merah
10. Jambu mete
11. Beras pasta
12. Vitamin B seperti riboflavin dan niacin
13. Buah yang mengandung vitamin C (anggur, lemon, jeruk)
14. Sayur-sayuran pembersih hati seperti brokoli, kembang kol, kubis Brussel, bawang, dan lobak).

(mer/ir)

Teh Hijau yang Jempolan

Senin, 22/03/2010 11:30 WIB

Teh Hijau yang Jempolan

Irna Gustia - detikHealth



img
Ilustrasi (Foto: quintessential)
Jakarta, Teh hijau dipercaya memiliki banyak khasiat. Teh hijau begitu populer menjadi minuman kesehatan di dunia. Apa saja fakta tentang hijau?

Teh hijau berasal dari tanaman Camellia Sinesis. Daun teh yang dipetik langsung dikeringkan tanpa proses fermentasi sehingga tidak terjadi perubahan warna dan rasa. Proses pengolahan teh hijau sangat minimal dibanding teh hitam sehingga lebih banyak mengandung epigallocatechin-3- gallate (EGCG).

Dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry disebutkan teh hijau banyak mengandung catechin, antioksidan yang sangat berguna untuk melawan penyakit. Teh hijau juga kaya vitamin seperti A, B1, B12, C, E dan K. Teh hijau juga mempunyai mineral seperti kalsium, besi, seng dan lain-lain.

Beberapa bahan lain dalam teh hijau adalah asam gallic, minyak atsiri, karoten, serat makanan larut dan kecil jumlah karbohidrat.

Seperti dilansir buzzle, Senin (22/3/21010) ada beberapa manfaat kesehatan dari minum teh hijau:

  1. Teh hijau kaya akan antioksidan yang membantu menurunkan kolesterol dan menjaga tekanan darah.
  2. Minum teh hijau bisa menyembuhkan pilek dan batuk.
  3. Teh hijau membantu dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.
  4. Teh hijau juga berfungsi sebagai bakterisida dan menghancurkan bakteri penyebab plak dan kerusakan gigi.
  5. Teh hijau kaya epigallocatechin gallate (EGCG), yang merupakan antioksidan kuat dan membantu dalam mencegah dan menghancurkan sel-sel kanker.
  6. Teh hijau juga dikenal untuk mencegah penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan penyumbatan arteri.
  7. Teh hijau berfungsi sebagai penghalau stres dan membantu mengendurkan saraf. Ia juga dikenal untuk mencegah penyakit kognitif seperti demensia dan amnesia.
  8. Teh hijau membantu eredakan gejala-gejala menopause tertentu seperti perubahan suasana hati dan gangguan tidur.
  9. Minum teh hijau membuat kulit bersinar, rambut sehat dan mengurangi tanda-tanda penuaan seperti keriput, bintik-bintik dan sebagainya.
(ir/ver)

Teh Hijau Membuat Tulang Sehat

Jumat, 25/09/2009 07:30 WIB

Teh Hijau Membuat Tulang Sehat

Nurul Ulfah - detikHealth



img
(Foto: Reuters)
Hong Kong, Selama ini orang hanya mengetahui manfaat teh hijau sebagai antioksidan saja. Tapi peneliti di Hongkong menemukan bahwa teh hijau bermanfaat bagi tulang, sebagai pencegah dan mengobati osteoporosis sertapenyakit tulang lainnya.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Ping Chung Leung dan koleganya dari Institute of Chinese Medicine di Chinese University of Hong Kong, serta telah dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry pada bulan Agustus lalu.

Tulang bukanlah sebuah jaringan yang mati, tapi hidup dinamis dalam sistem metabolik yang harus dijaga keseimbangannya antara proses pembentukan tulang dan penyerapan tulang. Sel yang berfungsi membuat tulang disebut dengan osteoblast sedangkan sel yang berfungsi menyerap tulang disebut denganosteoclast.

Pada penelitian ini peneliti membudidayakan sel osteoblast dari tikus dan mengamati 3 zat kimia katekin selama beberapa hari. Ketiga zat tersebut adalah epigallocatechin (EGC), gallocatechin(GC) dan gallocatechin gallate (GCG) yang semuanya merupakan komponen utama teh hijau.

Peneliti menemukan bahwa salah satu zat katekin yaitu EGC, dapat menstimulasi aksi dari enzim kunci yang membantu proses pertumbuhan tulang hingga mencapai 79 persen. Efek dari tingginya jumlah EGC akan meningkatkan kadar dari mineralisasi tulang dalam sel, yang membuat tulang menjadi kuat. Selain itu EGC juga bisa melemahkan aktivitas dari osteoclast yang bisa menghambat penyerapan tulang serta katekin tidak menyebabkan efek beracun dalam sel tulang.

"Zat kimia katekin terutama EGC dalam teh, memiliki efek positif pada proses metabolisme tulang dengan meningkatkan kerja osteoblast dan menghambat osteoclast. Sehingga membantu mencegah terjadinya osteoporosis," ujar Dr. Ping Chung Leung, seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Jumat (25/9/2009).

Osteoporosis adalah kondisi dimana kepadatan dan kualitas tulang berkurang, sehingga meningkatkan risiko tulang patah dan keropos. Berdasarkan data dari Yayasan Osteoporosis Internasional, pada tahun 2000 terdapat 9 juta orang yang mengalami patah tulang osteoporosis dimana 1,6 juta mengalami patah di pinggul, 1,7 juta mengalami patah di lengan bawah dan 1,4 juta mengalami patah tulang belakang.

Mulai sekarang tidak ada salahnya untuk memasukkan teh hijau sebagai minuman yang patut dikonsumsi secara teratur. Selain mengandung antioksidan yang dapat mencegah kanker, teh hijau juga mengandung senyawa katekin yang dapat menguatkan tulang dan bisa dijadikan sebagai pengganti susu kalsium pada orang yang alergi terhadap susu.

Manfaat Lain Teh Selain Diminum

Rabu, 14/07/2010 17:17 WIB

Manfaat Lain Teh Selain Diminum

Sandika Dwi Putri - detikHealth



img
Ilustrasi (Foto: reuters)
Jakarta, Khasiat teh yang diminum sudah banyak diketahui orang seperti mengurangi stres dan mengandung antioksidan. Tapi selain berfungsi sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan, teh juga memiliki fungsi lain.

Teh mengandung L-theanine dan caffeine. Kafein dikenal sebagai psychoactive yang mempengaruhi mood (perasaan) dan performa kognitif. L-theanine juga dianggap sebagai psychoactive, yang berfungsi meningkatkan aktivitas otak.

"Konsumsi teh dihubungkan dengan kejernihan mental dan belakangan para ilmuwan mulai mengumpulkan bukti-bukti atas pengaruh teh terhadap kemampuan kognitif dan konsentrasi. Efek tersebut biasa terdapat pada sumber alami caffeine dan L-theanine," kata Suzanne Einother, Research Scientist, Lipton Institute of tea, Unilever Research & Development Vlaardingen, dalam Press Conference 'Vitalitas di Balik Kebaikan Teh' di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (14/7/2010).

Tapi ada juga manfaat lain teh yang bermanfaat seperti:
  1. Gunakan teh kering sebagai penghilang bau. Teh kering akan menyerap bau dalam kulkas anda.
  2. Gunakan teh untuk membersihkan jendela dan cermin.
  3. Gunakan teh yang beraroma sebagai potpourri, tempatkan di sekitar rumah anda atau di dalam laci.
  4. Gunakan teh sebagai penyegar kaki anda dengan cara merendam kaki anda dalam teh.
  5. Simpan kantung teh dalam kotak P3K anda, untuk meringankan gigitan serangga.
  6. Taburkan daun teh kering di atas arang sebelum memanggang, hal ini dapat menambahkan rasa pada makanan Anda.
  7. Gunakan teh sebagai kompres untuk mata yang bengkak.
  8. Meringankan kulit yang terbakar matahari dengan kompres yang direndam air teh

Fakta lain seputar teh adalah:
  1. Minum 2-3 cangkir teh hitam (black tea) setiap harinya dapat meningkatkan performa mental.
  2. Teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia, setelah air, di atas minuman populer lainnya seperti beer dan wine (anggur).
  3. Aroma teh dapat membuat rileks dan menimbulkan perasaan nyaman.
  4. Orang yang minum teh tawar secara teratur sebagai bagian dari keseimbangan gaya hidup dan polamakan yang sehat, telah terbukti menunjukkan jantung yang lebih sehat daripada orang-orang yang tidak mengkonsumsi teh.
  5. Teh ketika disajikan tanpa susu dan gula hampir tidak mengandung kalori. Untuk mereka yang memiliki rencana pengawasan berat badan, teh merupakan pilihan ideal ketika harus menggantikan minuman manis.
  6. Teh merupakan sumber fluoride yang sempurna dan oleh karena itu bisa berperan dalam gigi sehat. Kandungan flavonoiddalam teh telah ditunjukkan untuk meningkatkan resistansi asam enamel dan bertindak sebagai agen antibakterial.
  7. Teh (tidak termasuk teh herbal) adalah satu-satunya minuman yang mengandung L-theanine dan asam amino alami yang ditemukan dalam teh. L-theanine merangsang gelombang alpha dalam otak yang dihubungkan dengan keadaan santai namun masih dalam kesadaran mental.
(ir/ir)

Minum Teh Bisa Membantu Menjaga Cairan Tubuh

Kamis, 17/06/2010 16:30 WIB

Minum Teh Bisa Membantu Menjaga Cairan Tubuh

Vera Farah Bararah - detikHealth



img
(Foto: dailymail)
Jakarta, Selama ini masyarakat di negara Asia sudah terkenal gemar mengonsumsi teh. Kini kegemaran tersebut bisa diteruskan, karena diketahui bahwa teh juga bisa menjaga tubuh tetap terhidrasi.

"Jika seseorang suka minum teh, maka tak ada salahnya untuk memiliki kebiasaan ini. Karena secangkir teh bisa memberikan hidrasi bagi tubuh yang hampir sama dengan segelas air putih," ujar peneliti Dr Carrie Ruxton, seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (17/6/2010).

Dalam penelitian ini, Dr Ruxton yang juga ahli gizi meminta 21 orang laki-laki untuk mengonsumsi teh selama 12 jam. Selain itu kelompok lainnya yang berjumlah sama diminta untuk mengonsumsi air putih hangat. Pada hari berikutnya, kelompok partisipan yang minum teh diberikan air putih dan sebaliknya. Selanjutnya diambil sampel darah dan urin dari setiap partisipan untuk dilakukan pengujian.

"Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa teori yang mengungkapkan minum teh bisa meningkatkan risiko dehidrasi pada seseorang karena mengandung kafein adalah tidak benar," ungkap Dr Ruxton.

Jika seseorang mengonsumsi teh secara normal, dalam arti tidak lebih dari empat cangkir teh sehari maka bisa memberikan kualitas yang sama baiknya dengan air putih dalam hal hidrasi.

"Selain itu, hasil penelitian ini juga menegaskan bahwa seseorang tidak akan buang air kecil lebih sering setelah minum teh. Serta bisa menjadi bagian penting untuk mempertahankan hidrasi," imbuhnya.

"Para peminum teh dapat diyakinkan bahwa secangkir teh favorit yang biasa dikonsumsi bisa menghitung asupan cairan tubuhnya tanpa menimbulkan efek risiko dehidrasi," ujar Dr Catherine Hood.

Ternyata manfaat dari teh tidak hanya untuk merehidrasi, tapi juga melindungi tubuh terhadap beberapapenyakit seperti jantung dan kanker. Para ahli percaya bahwa senyawa antioksidan flavonoid yang menjadi bahan utama teh bisa meningkatkan kesehatan.

(ver/up)

Teh Efektif Turunkan Berat Badan

Selasa, 04/01/2011 08:19 WIB

Teh Efektif Turunkan Berat Badan

Merry Wahyuningsih - detikHealth



img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan dipercaya memiliki banyak manfaat. Selain menjadi alternatif untuk kesehatan, teh juga bisa menurunkan berat badan secara efektif. Asal minumnya tidak diberi gula.

Teh terbagi menjadi dua jenis, yaitu teh herbal dan non-herbal. Teh herbal biasanya terbuat dari akar, batang, bunga, daun, biji, kulit buah dan tanaman yang berbeda, dan sebenarnya tidak mengandung daun teh.

Tidak seperti teh non-herbal, teh herbal biasanya juga tidak mengandung kafein, sehingga cocok digunakan sebagai detoksifikasi (pengeluaran racun).

Selain teh herbal, teh non-herbal tanpa gula juga dapat berkhasiat bagi kesehatan. Faktor nol kalori dalam teh non-herbal tanpa gula dapat menurunkan berat badan secara efektif, juga kafein didalamnya dapat meningkatkan aktivitas metabolik.

Dilansir Livestrong, Selasa (4/1/2011), teh non-herbal banyak mengandung polifenol, yang merupakan antioksidan kuat yang merupakan 30 persen dari berat kering teh. Polyphenol dipercaya melakukan fungsi penting dalam manfaat kesehatan.

Para peneliti berspekulasi bahwa senyawa polifenol epigallocatechin gallate (EGCG) yang ditemukan di teh, dapat meningkatkan efektivitas tingkat oksidasi pembakaran kalori dan lemak, serta membantu mengurangi nafsu makan.

Salah satu contoh teh non-herbal adalah teh hijau. Teh hijau tetap berada di garis depan teh untuk penurunan berat badan. Dari jenis teh non-herbal lain, teh hijau mengandung tingkat tertinggi polifenol.

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa teh hijau dapat meningkatkan laju metabolisme dan oksidasi lemak pada manusia.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Swiss dan diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 1999 juga menemukan bahwa karakteristik dari teh hijau merangsang thermogenik oksidasi lemak dan meningkatkan tingkat metabolisme.


(mer/ir)

Secangkir Teh Bikin Otak Tetap Bugar Meski Tubuh Kelelahan

Minggu, 27/02/2011 14:03 WIB

Secangkir Teh Bikin Otak Tetap Bugar Meski Tubuh Kelelahan

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


img
foto: Thinkstock
Amsterdam,Kemampuan berpikir biasanya berkurang ketika tubuh sedang merasa letih. Namun dengan secangkir teh, otak dijamin tetap bisa diajak berpikir keras meski tubuh dalam kondisi lelah dan tidak punya tenaga untuk beraktivitas secara fisik.

Dibandingkan kopi yang hanya mengandalkan kafein sebagai pendongkrak kebugaran, teh punya kandungan lain yakni senyawa L-theanin. Senyawa ini merupakan asam amino yang mampu meningkatkan kewaspadaan dan menjamin otak selalu terjaga dalam kondisi seletih apapun.

Cukup dengan menyeruput secangkir teh, efek L-theanin sudah bisa dirasakan selama 20 hingga 70 menit berikutnya. Konsentrasi tetap terjaga, pikiran tetap bisa diandalkan meski secara fisik tubuh sudah tidak sanggup mengerjakan aktivitas berat.

Para peneliti dari Belanda telah membuktikan hal ini melalui sebuah penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini dalam jurnalNutritional Neuroscience. Dalam penelitian tersebut, para ahli memakai berbagai jenis teh termasuk teh hijau dan melibatkan 44 relawan berusia kurang dari 40 tahun.

Kombinasi L-theanin dan kafein dalam secangkir teh terbukti mampu meningkatkan akurasi berhitung para relawan, serta mengurangi rasa kantuk. Efek serupa tidak dijumpai pada kelompok lain yang hanya diberi plasebo berupa minuman lain yang tidak mengandung kedua senyawa tersebut.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kombinasi L-theanin dan kafein bsia menjaga kemampuan kognitif atau kemampuan otak untuk berpikir," tulis para peneliti dalam publikasinya seperti dikutip dariDailymail, Minggu (27/2/2011).

Para peneliti juga mengatakan, manfaat teh tidak akan berkurang dengan penambahan sedikit susu untuk variasi penyajian. Susu tidak menghambat penyerapan flavonoid dan antioksidan maupun senyawa lain yang bermanfaat dalam secangkir teh.

Selain menjaga fungsi otak saat kelelahan, manfaat lain dari minum teh juga sudah sering dibuktikan dalam berbagai penelitian. Di antaranya mampu meningkatkan kepadatan tulang serta mengurangi risiko kanker, serangan jantung dan parkinson.

(up/ir)

Rabu, 23 Februari 2011

Best Tips and Tools to Whiten Your Smile

Best Tips and Tools to Whiten Your Smile

By Abbie Kozolchyk, Good Housekeeping

Turn back time with the latest lip enhancers, tooth whiteners, and more.

Best Tips and Tools to Whiten Your Smile
Photo by: Lara Robby/Studio D

You can easily romanticize a few laugh lines (hey — every wrinkle is but a notch in the quiet calendar of a well-spent life, according to Dickens). But time's effects on your smile can be considerably harder to write off, no matter how talented the scribe. There's the yellowing or graying of teeth, the thinning of lips, the appearance of lip lines...and the list goes on. On the bright side, home tools that fight tooth discoloration (to say nothing of the latest in-office procedures) are getting ultra high-tech, and there are plenty of low-tech anti-aging essentials, too. Read on for these, plus top dermatologist and makeup-artist tips for adding major spark — and sparkle — to your smile.


More from GoodHousekeeping.com

The 25 Gadgets You Need Now

33 Best-Kept Hair Secrets

Tooth Care (Or Consequences)

However unsexy, nuts-and-bolts dental hygiene is key to keeping your smile young-looking. "Your teeth control the lower third of your face," says New York City dentist Michael Apa, D.D.S. Their gradual wearing down and shifting with age contributes to the formation of frown lines and the hollowing of the cheeks. Tooth decay and loss only exacerbate these issues. In addition to what you already know (brush at least twice a day, floss once a day, and see a dentist regularly), here are some things you may not:


1. Rinse your mouth after every meal or glass of wine — red or white. "White wine has acids that penetrate the enamel, allowing staining and decaying food particles to penetrate more easily," says New York City dentist and Supersmile creator Irwin Smigel, D.D.S. Red, by contrast, creates only superficial staining. But whatever you eat or drink, a subtle swishing and swallowing of water right away at the table helps minimize residue, staining, and tooth decay, says Smigel.


2. Chew sugarless gum. "As you age, your salivary glands shrink and produce less saliva, which is a natural antimicrobial that helps prevent decay," says Smigel. "But gum chewing restimulates the flow."


3. Floss down into your gums, not just between your teeth. Plaque and bacteria can get stuck in those voids, causing inflammation and decay.


4. Ask your dentist to check the state of your fillings. "Every filling eventually has to be replaced," says New York City dentist Marc Lowenberg, D.D.S. Silver, or amalgam, lasts between 10 and 20 years, so your childhood dental work may be overdue for replacement. Fresh fillings can help prevent tooth decay and loss — and, down the road, root canals and implants.


5. Consider orthodontics if your teeth have shifted significantly. "Your jaw is shifting along with your teeth," says Apa. "Left unchecked, the situation can create a collapsed look" (think Disney's Evil Queen disguised as the old lady in Snow White). Invisalign or behind-the-teeth braces are the subtlest options for grown-ups. Ranging from $3,500 to $8,000, the investment for them isn't small. But the long-term payoff is big.


Lip Service

The skin surrounding your mouth and teeth is as much an element of a youthful smile as your teeth themselves. Your lips, like all exposed skin, need a high-SPF, broad-spectrum sunscreen: "UV damage can manifest as inflammation of the lips, redness and flaking, and, over time, wrinkling and even cancer," says Macrene Alexiades, Ph.D., M.D., a dermatologist in New York City. An important aside: Though skin cancer of the lips is uncommon, when it does form, it tends to spread to the lymph nodes very quickly. Try Blistex Five Star Lip Protection (Starting at $2.00, Yahoo! Shopping) with SPF 30 or Kiehl's Lip Balm SPF 15 (Starting at $9.50, Yahoo! Shopping).


To combat wrinkling of the skin around the mouth, start with Olay Professional Pro X Deep Wrinkle Treatment (Starting $30, Yahoo! Shopping) for eight weeks; if you don't see results, move up to prescription Renova. For pronounced peaks and valleys, you may want to ask your dermatologist about injectables. A hyaluronic acid filler like Juvéderm or Restylane — ranging in price from a few hundred to a thousand dollars or so, depending on the area you're treating and the area you live in — is delicate enough to plump the fine lines above and below the mouth. Dr. Alexiades likes to pair one of the aforementioned fillers with Botox. "It's the best crowd-pleaser for instant gratification," she says.


Best Tips and Tools to Whiten Your Smile
Photo by: Lara Robby/Studio D

Kiss and Makeup

"Lipstick bleeding is the first sign of an aging mouth," says New York City makeup artist Laura Geller. To stop lip color from migrating into lines, pretreat the area around the mouth with concealer: Using your fingertip, lightly dot on one that contains reflective particles. Try Boots No7 Radiant Glow Concealer ($13, Yahoo! Shopping), and then lightly dust withtranslucent powder. The rest of Geller's tips for younger-looking lips:


1. Use a lip brush to apply lipstick. The tool gives you optimum precision as well as control over how much color you lay down near the edges.


2. Go bright. "The brighter, the better," says Geller. If your teeth are stained, "muted colors make graying or yellowing teeth look worse." Brights, however, are like a face-lift in a tube. Think pink, rose, or a true red. Try Revlon Super Lustrous Lipstick in Gentlemen Prefer Pink ($8, drugstores) or Laura Geller Lipstick in On Stage ($15.50, laurageller.com).


3. Steer clear of matte lipsticks that are either too dry (true mattes) or too glossy (creams). Either extreme highlights signs of age: matte, by emphasizing lines; cream, by bleeding all too easily into them. "A pearlescent formula looks moist and stays put," says Geller.


4. Line your lips with a lip pencil after you apply lipstick. "You'll get a fuller-looking pout than if you do the reverse," says Geller. "To make sure the liner is undetectable, use one that's the same shade as your lip color."


All the White Moves

The biggest smile booster, bar none, is whitening. In-office treatments, which range from laser- and light-activated bleaching to veneers, provide dramatic improvement, but they also come with a hefty price tag ($300 - $5,000). "But if your teeth just need a little pick-me-up, you'll probably be fine with an over-the-counter bleaching product," says Apa. One he particularly likes: the new Crest 3D 2 Hour Express Whitestrips (Starting at $50, Yahoo! Shopping). Like in-office treatments, at-home bleaches oxidize stain molecules with hydrogen peroxide — or ingredients that break down into it — albeit in lower concentrations. The other kinds of at-home whiteners — whitening toothpastes or rinses — use polishing and other non-bleach agents to either scrub off or chemically remove stains that are closer to the surface.


Whether you whiten with a toothpaste, strip, or rinse, you're not likely to sensitize or harm your teeth: "The old bleaches that abraded have been discontinued," says Apa. Any sensitivity you experience should subside as soon as you stop whitening, he says. While whiteners don't lighten bonds, veneers, and other dental work, certain brands, like Go Smile, Supersmile, and Glo, do remove stains on artificial tooth surfaces. A few more products to try: Colgate Total Advanced Whitening Gel ($3.80, drugstores); Supersmile Whitening Professional Whitening System (Starting at $30, Yahoo! Shopping), and, as of next month, from Jonathan Levine, D.M.D., the GLO, a light-activated home whitening system that claims to mimic in-office results ($275, Sephora).


More from GoodHousekeeping.com:

Wacky Beauty Tips That Work

Get Skinny in 1 Move

5 Best Haircuts of All Time

11 Most Innovative Products from the Past Decade

http://shopping.yahoo.com/articles/yshoppingarticles/542/best-tips-and-tools-to-whiten-your-smile/

Rabu, 16 Februari 2011

Injeksi Tinja Obati Sakit Pencernaan Kronis

Injeksi Tinja Obati Sakit Pencernaan Kronis
Efeknya diklaim lebih dahsyat dibandingkan metode lama menggunakan antibiotik.
JUM'AT, 11 FEBRUARI 2011, 18:05 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila

VIVAnews - Mungkin Anda sudah sering mendengar pengobatan alternatif menggunakan terapi urin atau darah. Tapi, bagaimana dengan terapi pengobatan menggunakan tinja?

Sebuah penelitian yang terbit di Journal of Clinical Gastroenterology mengungkap metode injeksi tinja atau 'transpoosions' untuk menyembuhkan gangguan pencernaan kronis akibat infeksi bakteri clostridium difficile.

"Pengobatan tersebut sangat efisien, dengan tingkat kesembuhan 90 persen untuk penggunaan pertama kali. Hasilnya aman, tanpa efek samping, dan dapat memecahkan masalah dalam hitungan jam," kata Dr Lawrence Brandt dari Montefiore Medical Center, di New York, seperti dimuat Aol Health.

Brandt mengatakan, injeksi tinja bisa dilakukan melalui enema, prosedur pemasukan zat ke dalam kolon melalui anus. Bisa juga melalui pipa lambung, berupa selang yang dimasukkan ke lambung lewat hidung.

Selama ini, pasien terinfeksi bakteri clostridium difficile mengandalkan suntikan antibiotik sebagai pengobatan. Clostridium difficile merupakan jenis bakteri yang sulit dimatikan dibandingkan jenis lain seperti C botulinum, dan C perfringens. Infeksi bakteri Clostridium biasanya ditandai diare.

Karakter Clostridium difficile yang sulit mati membuat racikan antibiotik menjadi mahal. Di Amerika Serikat, antibiotik pembunuh Clostridium difficile mencapai US$60 atau sekitar Rp870 ribu per butir. Sekali pengobatan bisa mencapai US$2.000 hampir Rp19 juta.

Meski mahal, suntikan antibiotik belum tentu mempan membunuh bakteri. Bahkan, tak jarang menyebabkan diare kronis. "Tingkat kegagalan antibiotik 10-20 persen dengan peluang kambuh 60 persen," ujarnya.

Itulah mengapa Brandt begitu bersemangat mengembangkan pengobatan alternatif menggunakan injeksi tinja. Selain lebih murah, metode injeksi tinja tidak memiliki efek suntikan antibiotik yang dapat mengancam kekacauan metabolisme tubuh.

Brandt mengatakan, injeksi tinja bisa didapat melalui donor tinja yang telah melalui uji laboratorium. "Ada beberapa bank donor di Australia, tapi di Amerika Serikat, kami menggunakan tinja segar dari donor," katanya. "Kami memisahkan pendonor yang mengidap AIDS, sifilis, hepatitis, patogen dan parasit lainnya."

Meski klaim keberhasilan pengobatan ini mencapai 90 persen, banyak dokter enggan beralih ke 'antibiotik' alami tersebut. "Sulit membayangkan pengobatan menggunakan kotoran. Saya khawatir, penggunaan tinja sebagai antibiotik berpotensi mencipta masalah baru pada pasien, seperti infeksi silang," kata Dr Saad Habba, seorang ahli penyakit lambung asal New Jersey.(np)

• VIVAnews

Kenali Lima Gejala Rematik

Kenali Lima Gejala Rematik
Gejalanya bisa muncul kemudian menghilang lalu muncul lagi di area tubuh yang lain.
SELASA, 15 FEBRUARI 2011, 09:25 WIB
Petti Lubis, Mutia Nugraheni

VIVAnews - Rheumatoid arthritis (RA) atau dikenal dengan radang sendi adalah penyakit autoimun serius yang menyerang sendi dan bagian tubuh lainnya. Penyakit ini bisa sangat sulit untuk didiagnosis.

Itu karena gejalanya bisa meniru penyakit lain atau muncul kemudian menghilang lalu muncul lagi di area tubuh yang lain. Untuk itu, ada baiknya jika Anda juga mengenali gejala penyakit yang juga sering disebut rematik ini.

Berikut ini lima gejala umumnya, seperti dilansir dari www.huffingtonpost.com

1. Mati rasa atau kesemutan di tangan
Salah satu gejala rheumatoid arthritis adalahcarpal tunnel syndrome. Hal ini ditandai dengan kesemutan di pergelangan dan telapak tangan. dr Lisa Mandl, asisten rheumatologis di Hospital for Special Surgery, New York, mengatakan gejalanya akan makin parah saat malam hari.

2. Sulit sembuh dari cedera
Seringkali Anda mengira mengalami cedera, seperti mata kaki terkilir, padahal sebenarnya terkena radang sendi. Hal ini menurut dr Lisa lebih umum terjadi pada orang muda.

3. Masalah kaki
Salah satu area kaki yang sering dihubungkan dengan RA adalah peradangan kaki di bagian depan. Gejala ini sering dialami wanita, yang kemudian berhenti memakai sepatu tumit tinggi dan memeriksakan kakinya karena nyeri luar biasa di bagian depan. Beberapa orang dengan RA juga dapat merasakan sakit di tumit karena plantar fasciitis, yaitu gangguan kaki yang disebabkan oleh pembengkakan jaringan di bagian tungkai bawah, dekat tumit.

4. Masalah mata
Orang dengan rematik juga berisiko mengalami sindroma Sjogrens, yaitu gangguan autoimun yang menyebabkan kekeringan pada mulut, mata, tenggorokan, hidung, atau kulit. Itu karena peradangan menyebabkan menghentikan kelenjar memproduksi kelembaban alami.

5. Sendi kaku pada pagi hari
Gejala ini adalah gejala umum dari osteoarthritis. Penyebabnya bisa jadi karena tidak beraktivitasnya tubuh dalam waktu lama seperti tidur. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa rasa sakit osteoarthritis biasanya mereda dalam waktu sekitar setengah jam. Tetapi, kekakuan akibat rheumatoid arthritis akan berlangsung lebih lama lagi, mungkin selama setengah hari. (umi)

• VIVAnews