Sabtu, 29 Mei 2010

5 Faktor Penyebab Encok

Kamis, 27/05/2010 13:42 WIB

5 Faktor Penyebab Encok

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: topnews)
Jakarta, Nyeri, sendi kaku, rasa panas, kemerahan dan bengkak pada pangkal ibu jari kaki, tumit, lutut, pergelangan kaki, tangan dan siku adalah ciri-ciri terkena encok. Kenali 5 penyebabnya agar terhindar dari encok.

Encok merupakan penyakityang disebabkan penumpukan kristal asam urat di dalam jaringan ikat, yaitu ruang antara dua tulang atau di dalam tulang itu sendiri.

Penumpukan kristal ini menyebabkan peradangan artritis yang memicu pembengkakan, kemerahan, rasa panas, nyeri serta kekakuan di sendi.

Asam urat yang menumpuk tersebut merupakan zat yang dihasilkan dari pemecahan purin, zat ini merupakan bagian dari semua jaringan manusia dan ditemukan pada berbagai jenis makanan.

Seharusnya asam urat ini terlarut dalam darah dan melewati ginjal hingga akhirnya dikeluarkan melalui urin. Tapi jika produksi asam urat di tubuh meningkat dan ginjal tidak cukup kuat menghilangkan asam urat, maka kondisi ini memicu terjadinya hyperuricemia (peningkatan kadar asam urat dalam darah).

Seperti dikutip dari Medic8.com, Kamis (27/5/2010) ada faktor penyebab encok yaitu:
  1. Kelebihan berat badan. Hal ini karena terdapat lebih banyak jaringan yang bisa pecah atau berganti sehingga memicu meningkatnya produksi asam urat.
  2. Terlalu banyak minum alkohol, sehingga mengganggu perjalanan asam urat untuk keluar dari tubuh.
  3. Adanya gangguan pada salah satu enzim yang membantu pemecahan senyawa purin yang membuat seseorang kena encok jika makanan makanan yang mengandung purin.
  4. Mengonsumsi obat tertentu seperti salisilat, cyclosporine, levodopa atau obat diuretik.
  5. Genetik kemungkinan memainkan peran, meskipun tidak terlalu besar. Karena diperkirakan sekitar 18 persen orang yang encok memiliki riwayat penyakit ini.

Jika tubuh rentan terkena encok maka yang harus dilakukan:
  1. Minum banyak cairan terutama air putih, karena cairan bisa membantu menghilangkan asam urat berlebih dari dalam tubuh.
  2. Menghindari makanan yang mengandung banyak purin seperti bir, minuman alkohol, teri, ikan sardin, telur ikan, ragi, hati, ginjal, kacang-kacangan (kacang polong, melinjo), ekstrak daging, kaldu, jamur, asparagus, bayam dan kembang kol.
  3. Menjaa berat badan dengan berolahraga secara teratur.
  4. Jangan melakukan diet secara ekstrim, karena hal ini juga bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
  5. Memberitahu dokter semua obat dan vitamin yang dikonsumsi untuk mencegah peningkatan risiko hyperuricemia dari obat-obatan yang diminum.

Encok sering disebut asam urat, tapi penyakit ini berbeda dengan rematik. Karena encok terkait dengan gangguan metabolisme pengeluaran kadar asam urat dalam darah yang tersumbat menjadi kristal. Sedangkan rematik adalah penyakit sendi karena adanya gangguan autoimun yang berlangsung lama.

(ver/ir)

Cegah Penyakit Jantung Dengan Sikat Gigi 2 kali Sehari

Jumat, 28/05/2010 11:00 WIB

Cegah Penyakit Jantung Dengan Sikat Gigi 2 kali Sehari

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: sheknows)
London, Sikat gigi tak hanya membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi. Rajin menyikat gigi dua kali sehari bisa mencegah seseorang terkena serangan jantung.

Para ilmuwan menuturkan bahwa orang yang malas menjaga kebersihan gigi dan mulutnya memiliki kesempatan lebih tinggi menderita masalah jantung. Hal ini memperkuat bukti bahwa penyakit gusi membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit jantung.

Namun penelitian ini merupakan yang pertama kali mengungkapkan keterkaitan antara penyakit jantung dengan kebiasaan menyikat gigi.

Peneliti menemukan bakteri yang masuk dari mulut ke dalam aliran darah akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. Ini akan membuat dinding pembuluh darah meradang dan menyempit atau membuat penumpukan lemak di arteri sehingga menyebabkan penyempitan yang lebih lanjut.

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang tidak pernah atau jarang menyikat gigi memiliki 70 persen kemungkinan menderita penyakit jantung dibandingkan orang yang rajin menyikat gigi dua kali sehari.

Pada studi sebelumnya, peneliti menemukan bahwa kesehatan gigi dan gusi yang buruk bisa memunculkan 700 jenis bakteri masuk ke dalam aliran darah. Kondisi ini tentu saja dapat meningkatkan risiko serangan jantung tanpa melihat apakah orang itu sehat atau tidak.

Dalam studi ini, peneliti dari University College London menganalisa data lebih dari 11.000 orang dengan usia rata-rata 50 tahun. Peserta diminta menjawab pertanyaan seberapa sering menggosok gigi dan mengunjungi dokter gigi.

Setelah 8 tahun kemudian terdapat 555 kasus masalah jantung serius dengan 170 kasus fatal. Ternyata didapatkan orang yang tidak pernah atau jarang gosok gigi memiliki kemungkinan sebesar 70 persen untuk menderita penyakit jantung. Kondisi ini akan diperburuk jika seseorang memiliki obesitas, merokok atau pola hidupnya tidak sehat.

"Hasil penelitian kami memperkuat hubungan antara kesehatan mulut dan risiko penyakit jantung, hal ini menunjukkan bahwa menggosok gigi juga memiliki peran penting untuk kesehatan jantung," ujar peneliti Profesor Richard Watt, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (28/5/2010).

Profesor Damien Walmsley, penasihat ilmiah dari British Dental Association mengungkapkan bahwa ada beberapa penelitian yang menghubungkan berbagai kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes bahkan demensia yang berhubungan dengan kesehatan mulut yang buruk.

Namun penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah hal ini hanya kebetulan saja atau memang menjadi penyebab pasti.

"Apapun hasil yang benar nantinya, kita dapat mengatakan dengan pasti bahwa rajin menggosok gigi dua kali sehari merupakan suatu hal yang penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi serta membuat organ-organ lainnya tetap sehat," ungkap Prof Walmsley.

(ver/ir)

Tes untuk Mengukur Kekuatan Memori Otak

Sabtu, 29/05/2010 16:15 WIB

Tes untuk Mengukur Kekuatan Memori Otak

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
ilustrasi (Foto: reuters)
Jakarta, Sering lupa meletakkan barang, lupa kata apa yang ingin diucapkan hingga lupa membayar tagihan. Eits, hati-hati mungkin Anda memiliki masalah dengan kemampuan memori di otak. Mari tes memori otak Anda!

Uji memori ini dapat membantu memberikan gambaran yang lebih baik mengenai masalah memori yang dialami. Tes ini hanyalah sebuah tes sederhana mengenai memori.

Seperti dikutip dari Howstuffworks, Sabtu (29/5/2010), cobalah untuk menjawab pertanyaan berikut:

1. Mengingat tiga kata ini apel, televisi dan domba.
2. Mengingat nama dan alamat ini: Jane Jl. Pegangsaan 5 Jakarta Pusat.
3. Apakah mengalami kesulitan dalam mengingat segala hal yang telah dilakukan selama beberapa minggu terakhir?
4. Apakah sangat sulit untuk mengingat daftar yang harus dilakukan?
5. Apakah mengalami penurunan kemampuan menghitung di kepala?
6. Apakah pernah mengalami lupa membayar tagihan?
7. Apakah kesulitan mengingat nama?
8. Apakah mengalami kesulitan mengenali seseorang yang seharusnya Anda kenali?
9. Apakah mengalami kesulitan menemukan kata yang tepat untuk diucapkan?
10. Apakah mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas sederhana, seperti penggunaan microwave atau kompor gas?
11. Apakah mudah lupa ini mengganggu kinerja di tempat kerja?
12. Apakah mudah lupa ini mengganggu kerjaan di rumah?
13. Apakah mudah lupa ini mengganggu kerjaan di dalam kegiatan sosial?
14. Sebutkan tiga nama gubernur di provinsi Anda? (menyebutkan 3 maksimal dapat 3 poin, sebut 1 dapat 1 poin)
15. Sebutkan lima presiden terakhir? (menyebutkan 5 maksimal dapat 5 poin, sebut 1 dapat 1 poin)
16. Apa menu makan malam selama dua hari yang lalu? (maksimal 6 poin, sebut 1 dapat 1 poin)
17. Apa dua film yang terakhir Anda tonton? (maksimal 2 poin, sebut 1 dapat 1 poin)
18. Tuliskan kembali tiga kata yang ada di awal tes? (maksimal 3 poin, sebut 1 dapat 1 poin)
19. Tuliskan nama dan alamat yang ada di awal tes? (maksimal 2 poin, jika hanya nama atau alamat yang disebut dapat 1 poin)

Berilah nilai 1 poin setiap jawaban 'tidak' dan tidak mendapat poin jika jawabannya 'Ya'. Untuk pertanyaan no 3-13 (maksimal nilainya 11 poin).

Sedangkan untuk setiap pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan benar atau ragu-ragu berilah nilai 1 poin. Untuk pertanyaan no 14-19 (maksimal nilainya 21 poin).

Hasil tes:
Jika nilai 28-32: memori yang dimiliki masih baik dan di atas rata-rata.
Jika nilai 22-27: memori tidak terlalu buruk, tapi memori bisa ditingkatkan dengan beberapa latihan.
Jika nilai 15-21: memori agak lemah, usahakan untuk melakukan latihan dalam membantu meningkatkan memori.
Jika nilai 0-14: memori lemah, sebaiknya mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ke ahlinya.

Berbagai faktor bisa menyebabkan masalah pada memori, seperti stres, depresi, kekurangan vitamin dan adanya masalah pada peredaran darah.

Jika penyebab ini bisa ditemukan, maka masalah memori dapat teratasi dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

(ver/ir)

Jumat, 28 Mei 2010

Wasabi untuk Kulit

Wasabi untuk Kulit
Getty_wasabi

Pernah membayangkan bagaimana rasanya jika wasabi, yang panas di lidah itu, ditempelkan pada wajah?

Menurut Planet Green, berbagai pusat spa dan produk kecantikan kini telah menggunakan wasabi untuk perawatan kulit. Tanaman sejenis kol ini memang dikenal bisa mengurangi pertumbuhan bakteri dan memperbaiki sirkulasi udara antar sel.

Jika dimakan, wasabi dapat mencegah keracunan, melindungi tubuh dari kanker dan memberi zat aprodisiak bagi lelaki. Sedangkan jika dioleskan pada wajah, wasabi bisa melindungi kulit dari radikal bebas.

Tidak perlu membeli produk spa yang mahal untuk menikmati perawatan ini. Anda bisa menciptakan ramuan wasabi sendiri untuk kulit. Cukup campurkan ½ sendok teh wasabi pada campuran ¼ cangkir minyak sayur dan ¼ cangkir minyak wijen yang telah dipanaskan di wajan selama 2 hingga 3 menit.

Pada saat memanaskan, pastikan campuran minyak tidak sampai mendidih dan gunakan sendok kayu yang tidak mengandung bahan kimia. Setelah itu, tutup dan biarkan minyak mendingin selama setidaknya satu jam.

Tambahkan lima tetes vitamin E (atau Anda bisa memakannya dalam bentuk pil) dan aduk hingga merata. Oleskan pada bagian kulit sambil dipijat. Selamat menikmati wasabi tanpa sushi! (mg)

Satisfy Your Cravings - and Lose Weight

Satisfy Your Cravings - and Lose Weight

Satisfy cravings and lose weight (Corbis)

Have you ever tried desperately to avoid a food you crave only to find yourself devouring a pint of ice cream? Labeling something "forbidden" only makes you want it more, so satisfying a craving (in moderation) is usually a better plan. But if you're serious about losing weight, you need to strategize. A few options:

1. Downsize your treats, so you're eating a smaller amount of the exact thing you want. For example, instead of a 4" square brownie, have a 2" square brownie.

2. Go for a lower-calorie substitute. That may mean skipping ice cream in favor of sorbet. (Warning: If you've been dreaming about the real stuff for hours, a stand-in might not quash the original craving.)

3. Make room in your daily calorie count for a food you really want.

MORE FROM WOMAN’S DAY

4. Know your trigger foods. The exception to the "don't deprive yourself" rule: foods that you can't eat a bite of without stopping. So, if you know that you can't eat a cookie without devouring the box, better to resist the first one. Read on for more ways to deal with cravings.

How to Make Room for Your Cravings
Each of these sample meals adds up to 500 calories for a total of about 1,500 calories a day (which should enable you to lose about 1 to 2 pounds a week).

Breakfast

What you're craving: Bacon
• What you'd normally have: 2 scrambled eggs cooked in 1 tsp butter with 1 slice Cheddar on a whole-wheat English muffin with a 12-oz latte made with skim milk
• Eat what you want: Skip the Cheddar and add 2 slices of bacon.

What you're craving: Chocolate-chip pancakes
• What you'd normally have: 3 medium (4") buttermilk pancakes with 3 Tbsp maple syrup and 1 cup fruit salad
• Eat what you want: Skip the maple syrup and add 2 Tbsp chocolate chips.

What you're craving: A sweet and gooey cinnamon roll
• What you'd normally have: 1 medium (4 1/2 ") cinnamon-raisin bagel with 2 Tbsp cream /cheese and an 8-oz lowfat cappuccino
• Eat what you want: Swap the bagel and cream cheese for a medium (5 oz) cinnamon roll; swap the cappuccino for an 8-oz regular coffee with a splash of 1% milk.

Lunch

What you're craving: A side of potato chips
• What you'd normally have: A tuna sandwich on whole-wheat bread with a side salad (1 1/2 cups mixed greens with 2 Tbsp Italian dressing)
• Eat what you want: Skip the dressing on the salad (vinegar is OK) and add a 1-oz bag potato chips.

What you're craving: Caesar dressing
• What you'd normally have: 2 cups romaine lettuce with ½ cup grated carrots, 4 oz grilled chicken, 10 croutons, 1/4 cup grated Parmesan, 2 Tbsp lite balsamic vinaigrette and a small whole-wheat roll
• Eat what you want: Skip the Parmesan, use only 5 croutons and swap the lite dressing for 2 Tbsp Caesar dressing.

What you're craving: Cheese on your sandwich
• What you'd normally have: 2 pieces rye bread with 2 oz roast turkey breast, 1 Tbsp mayo, lettuce and sliced tomato, and a 1-oz bag tortilla chips
• Eat what you want: Swap the mayo for 1 Tbsp honey mustard and the tortilla chips for an apple, then add 2 slices Swiss cheese.

Dinner

What you're craving: Alfredo sauce
• What you'd normally have: 1 cup pasta with 1/2 cup marinara sauce, 1/2 cup steamed broccoli and 1 slice buttery garlic bread
• Eat what you want: Skip the garlic bread and swap the marinara for 1/2 cup Alfredo sauce.

What you're craving: Steak
• What you'd normally have: 6 oz grilled chicken, a medium baked potato with 2 Tbsp sour cream, and 1 cup steamed spinach with 1/2 Tbsp butter
• Eat what you want: Skip the sour cream and butter, and swap your chicken for a 6-oz grilled lean flank steak.

What you're craving: A chocolatey dessert
• What you'd normally have: 6 oz salmon fillet with 1 Tbsp teriyaki sauce, 1 cup rice and 1 cup broccoli with 1 tsp olive oil
• Eat what you want: Cut your portion of rice to 1/2 cup and add a small (2" square) brownie.

Think Small
You can satisfy cravings without inhaling a hot fudge sundae or jumbo bag of chips. For 200 calories or less, you can have:

Sweet
• 1 oz high-quality chocolate, like Dove Silky Smooth
• 1 small (2" square) brownie
• 1/4 cup Cranberry Raisinets
• 1/2 cup all-natural lowfat pudding, like Kozy Shack
• 1/4 cup dried fruit, like apricots, cranberries, blueberries, mangoes or pineapple
• 1 cup chocolate- or caramel-flavored herbal tea, like Lipton Caramel Truffle or Celestial Seasonings Chocolate Caramel Enchantment Chai
• 8 oz hot chocolate made with skim milk
• 1 Tbsp caramel topping (drizzle on sliced apples)
• 1 Tbsp honey (add to tea or plain yogurt)

Salty
• 15 all-natural tortilla chips, like Garden of Eatin'
• 1 oz whole-grain pretzels
• 1/4 cup sunflower or pumpkin seeds
• 1/4 cup soy nuts
• 20 olives
• 1-2 Tbsp low-sodium

Creamy
• 1 cup lowfat cream of mushroom soup, like Imagine or Amy's
• 1 cup cooked polenta
• 1/4 cup tzatziki (Greek yogurt, garlic and cucumber dip) with a mini whole-wheat pita
• 1/4 avocado (on 1 slice soft sandwich bread)
• 8 oz cappuccino made with 2% milk
• 6 oz all-natural lowfat vanilla yogurt, like Stonyfield Farm

Crunchy
• 15 all-natural potato or sweet potato chips, like Terra Chips
• 3/4 cup whole-grain cereal
• 1 cup sliced jicama (dip in salsa or add to salad)
• 1 oz plantain chips
• 1-2 granola bars, like Nature Valley
• 12 small whole-wheat crackers, like Wheat Thins Fiber Selects

http://health.yahoo.net/articles/nutrition/satisfy-your-cravings-and-lose-weight

Minggu, 23 Mei 2010

Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini

Gangguan Jiwa Bisa Dideteksi Sejak Usia Dini


Gangguan jiwa - Getty Images

Jakarta (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan Jakarta Ratna Mardiati mengatakan, potensi gangguan kejiwaan pada seseorang bisa dideteksi sejak kecil.

"Itu bisa diketahui sejak usia dini dari daya tahan mental mereka," kata Ratna Mardiati ketika ditemui di kantor Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Jakarta, Kamis.

Menurut dia, ada suatu kelemahan pada diri seseorang yang sering diabaikan sebagai potensi masalah di kemudian hari.

"Misalnya saja keterlambatan bicara, berjalan, dan belajar. Lantas ada anak yang sering diolok-olok temannya. Itu adalah bentuk kelemahan yang harus diperhatikan," katanya

Ratna mengatakan, orang dengan masalah kejiwaan punya titik lemah yang berbeda satu sama lain. Gangguan daya tahan mental tersebut disebabkan oleh faktor internal individu.

"Kondisi sosial ekonomi itu hanya pencetus. Faktor yang oleh kami, psikiater, dianggap sebagai penyebab ada dalam diri individu. Bakat," katanya.

Menurut dia bakat itu muncul karena gangguan psikologis dan fungsi otak.

"Bagaimana dia dapat bakat itu? Pertama, karena dia terlahir dengan otak tidak berfungsi baik, proses kerjanya terganggu karena mungkin ibunya pernah berusaha menggugurkan janin, karena keracunan atau infeksi otak. Kedua, karena masalah psikologis. Misalnya dia selalu ditakut-takuti sejak kecil sehingga sampai dewasa hidup dalam ketakutan," katanya.

Ia menjelaskan, orang dengan bakat gangguan daya tahan mental baru bisa mengalami gangguan jiwa jika tidak mendapat dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat mereka untuk mengatasi kelemahan.

"Kalau dukungan keluarga bagus, orang dengan kelemahan daya tahan mental, dengan gangguan di otaknya, tidak akan apa-apa. Gangguan itu muncul kalau dia tidak mendapatkan dukungan yang diperlukan," katanya.

Oleh karena itu dia menekankan pentingnya peran keluarga dalam membangun daya tahan mental anak.

Ratna mengatakan orang tua bisa menjalankan perannya dengan memperhatikan setiap tahapan perkembangan anak secara baik dan membantu anak-anak mengatasi kelemahan mereka dengan berusaha mendengarkan dan memahami kebutuhan mereka.

"Jadi masalah gangguan jiwa sebenarnya bisa dicegah kalau orang-orang memahami dan memperhatikan ini," katanya.

Dia mengakui sampai saat ini pemahaman masyarakat mengenai masalah kesehatan jiwa masih rendah.

Sebagai fasilitas yang memberikan pelayanan kesehatan jiwa, kata Ratna, Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan berusaha meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa melalui program Kesehatan Jiwa Masyaraka yang dijalankan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat melalui kegiatan pos pembinaan terpadu (posbindu) dan posyandu.

"Tapi memang masih harus ditingkatkan," katanya.

Menurut dia penyebarluasan informasi mengenai kesehatan jiwa sebenarnya akan sangat efektif jika dilakukan melalui pendidikan sekolah.

"Ini bisa dilakukan kalau para guru kembali menjalankan tugasnya untuk mendidik anak-anak, bukan sekedar mengajar," katanya.

http://id.news.yahoo.com/antr/20100520/tls-gangguan-jiwa-bisa-dideteksi-sejak-u-e850fa7.html

Sabtu, 22 Mei 2010

The top 10 most iconic dresses of the past 50 years


photo 1 of 10
    • Audrey Hepburn in Givenchy in “Breakfast at Tiffany’s” (1961)
    • Marilyn Monroe’s Jean Louis dress (1962)
    • Madonna’s wedding dress at the MTV Video Music Awards (1984)
    • Jennifer Lopez in Versace at the Grammy Awards (2000)
    • Diane von Furstenberg in her iconic wrap dress (advertisement circa 1973)
    • Jacqueline Kennedy in Oleg Cassini at the Inaugural Gala (1961)
    • Cher in Bob Mackie at the Academy Awards (1986)

Audrey Hepburn in Givenchy in “Breakfast at Tiffany’s” (1961)

One of the most iconic images in modern cinema is Audrey Hepburn wearing this stunning black dress by Givenchy. It may just be the most famous dress on Earth. Nearly 50 years later, women still rely on their “little black dress” for formal occasions.

Photo by: IMDB
A recent poll conducted by online fashion retailer offerssupermarket.co.uk surveyed readers on the most memorable dresses of the last half-century. Since it's a British site, the results were notably different than what we'd find here in the United States. For example, Geri "Ginger Spice" Halliwell's Union Jack dress nabbed the top spot. While we do feel the poll included a few great choices, some were memorable in a badway a la Bjork's infamous Swan dress. And while we love their selection of Marilyn Monroe's white dress from "Seven Year Itch"and think of it every time I walk over a subway grate in a dressthe film came out in 1955 and is actually too old to make the 50-year cutoff.

Naturally, we decided to come up with our own U.S version of this list. So without further ado, take a look through our slideshow at what we consider the top 10 most iconic dresses of the past 50 years. You can contrast that with the UK poll results below.


OffersSupermarket.co.uk's top 10 most iconic dresses of the past 50 years:

1. Geri Halliwell – Union Jack dress – 82%
2. Liz Hurley – Versace safety pin dress – 79%
3. Marilyn Monroe – White dress – 74%
4. Audrey Hepburn – Black dress and pearls in Breakfast at Tiffany’s – 67%
5. Lady Gaga – White outfit and wig worn to the Brit Awards – 63%
6. Diana, Princess of Wales – Wedding dress designed by The Emanuel’s – 58%
7. Kylie Minogue – Gold hot pants – 56%
8. Jennifer Lopez - Sheer green Versace dress worn to the Grammys – 53%
9. Björk - Swan dress worn to the Oscars – 49%
10. Cindy Crawford: Red Versace dress worn to the Oscars – 44%

Kamis, 20 Mei 2010

A dozen ways to stretch out a rubber band you might not have guessed

A dozen ways to stretch out a rubber band you might not have guessed

















At a dinner party this weekend, my host was wrestling with a jar of honey in the kitchen, unable to unscrew the lid. Just as she was about to fetch her boyfriend to have him finish the job, I asked her if she had a rubber band. “What for?” she asked, having never heard of the following trick:


For stubborn tops, wrap a rubber band around the perimeter of the the lid a couple times before attempting to open it—the band acts as a grip and makes it about a thousand times easier to undo.

This got me thinking about and researching other uses for rubber bands, which led me to a really helpful post on the subject on the blog Marc and Angel Hack Life. Here, some highlights:

Paint can marker. If you’re partially finished with a can of paint, wrap a rubber band around its exterior at the same level as the paint that’s inside the can so you can tell at a glance how much you have left.

Pencil eraser. Fold a rubber band a few times to rub off pencil doodles.

To keep soap output in check. Loop a rubber band around the neck of the pump on a liquid soap dispenser to control how much soap comes out with each use.

Bookmarks. Just wrap a band around the page you’ve just finished reading and the cover of the book. You won’t have to worry about losing your place, nor do you have to bend the pages.

To manage stray wires—or yarn. Wrap cords and balls of yarn or thread in bands to prevent tangles.

Baby-proof cabinets. Bind knobs with rubber bands to keep them firmly shut.

Remote control pad. Wrapping the base with a band keeps your remote from sliding off the coffee table—and prevents your furniture from scratching.

Make a broom last. When the bristles on a broom get tired and start to splay out, wrap a couple rubber bands close to the base to keep them tight (and cleaning more effectively).

Kitty proof your toilet paper. To keep kittens (or puppies) from pawing at the ends, wrap a band around a roll of toilet paper.

Bottle gripper. To keep shampoos, conditioners, etc from slipping from your hands in the shower, wrap rubber bands around the middles to make them easier to grip.

Keep a sliced apple fresh. Supposedly, after you slice an apple into wedges, if you reassemble the wedges so the apple looks intact again and wrap a (clean!) band around it, it slows down the browning process—a good thing to keep in mind for brown bag lunches.

Got anything to add to this list?