Rabu, 28 Oktober 2009

Jangan Buru-buru Berikan Anak Parasetamol Usai Vaksinasi

Jumat, 16/10/2009 10:10 WIB

Jangan Buru-buru Berikan Anak Parasetamol Usai Vaksinasi

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: dailymail)
London, Ada beberapa imunisasi yang bisa menyebabkan anak menjadi demam dan biasanya para ibu memberikan parasetamol untuk mengurangi demam tersebut. Tapi baru-baru ini peneliti mengatakan bahwa pemberian parasetamol bisa menurunkan efektivitas dari imunisasi tersebut.

Penelitian ini melibatkan 450 bayi yang mendapatkan vaksin dan menggunakan dosis parasetamol yang berlebihan selama 24 jam. Hal ini memang dapat mengurangi demam anak tapi peneliti dari Ceko menemukan bahwa respons vaksin tersebut menjadi lebih rendah. Seorang dokter dari Inggris mengatakan bahwa penelitian tersebut sebenarnya digunakan untuk memberikan saran agar tidak memberikan obat-obatan pada anak-anak tanpa alasan yang jelas.

"Kadang-kadang pemberian parasetamol ini hanya untuk meredakan kekhawatiran orangtua terhadap demam tinggi yang terjadi pada anaknya setelah dilakukan imunisasi," ujar Ketua penelitian Professor Roman Prymula, seperti dikutip dari BBCNews, Jumat (16/10/2009).

Dalam penelitian ini melibatkan anak-anak yang melakukan vaksinasi rutin dan juga vaksinasi pendukung. Imunisasi ini meliputi vaksin terhadap pneumococcus, haemophilus influenzae type b, tetanus, batuk rejan, hepatitis b, polio dan rotavirus. Setengah dari anak-anak itu mendapatkan 3 dosis parasetamol selama 24 jam sedangkan yang setengahnya tidak diberikan parasetamol.

Hasil yang didapatkan 42 persen anak-anak yang diberikan parasetamol memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat C setelah vaksin, sedangkan pada anak-anak yang tidak diberikan parasetamol ditemukan sebesar 66 persen. Tapi ketika peneliti melihat respons vaksinnya ternyata anak yang menerima parasetamol memiliki tingkat antibodi yang lebih rendah, hal ini menunjukkan bahwa kekebalan yang dihasilkan oleh vaksin tersebut tidak begitu baik.

Diperkirakan ini pertama kalinya efek seperti itu dapat dibuktikan dan para peneliti mengatakan satu hal yang dapat dijelaskan adalah parasetamol mengganggu respons sel kekebalan terhadap vaksin.

"Pemberian parasetamol untuk mencegah anak demam tidak perlu diberikan secara rutin tanpa mempertimbangkan manfaat yang diharapkan serta risiko yang mungkin muncul," tambah Prymula.

Parasetamol memang obat yang dapat diberikan pada bayi atau anak-anak untuk mengobati demam. Tapi bukan berarti anak harus selalu diberikan parasetamol setiap kali selesai melakukan vaksinasi, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu seberapa penting pemberian parasetamol tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar