Gara-gara Alergi Kacang, Ciuman Berakhir di Rumah Sakit
Merry Wahyuningsih - detikHealth
Laura Kukic (Foto: dailymail)
Laura Kukic, gadis belia yang berusia 14 tahun, mengalami shock setelah berciuman dengan pacarnya yang makan sarapan sereal hazelnut di pagi hari. Laura yang alergi kacang-kacangan langsung menunjukkan reaksi yang berlebihan.
Wajahnya mulai membengkak dan mengalami kesulitan bernapas. Setelah dibawa ke ruang UKS di sekolahnya, ia disuntikan Epipen dan petugas kesehatan segera memanggil ambulans.
Laura kini sedang dalam tahap pemulihan penuh. Tapi pengalaman ini memberi peringatan pada anak-anak muda yang memiliki alergi yang sama, bahwa ciuman dapat berbahaya bahkan dapat berakhir di rumah sakit.
Pada hari itu, pacar Laura (16 tahun) sedang menunggu di tangga sekolah. "Beberapa anak sedang bersiap masuk kelas dan seperti biasa kami saling memberi ciuman. Itu hanya ciuman 'say hello'. Tidak ada yang berlebihan, bibir kami hanya bersentuhan singkat," jelas Laura, seperti dilansir dari Dailymail, Jumat (9/7/2010).
Laura pertama kali didiagnosis dengan alergi kacang parah ketika dia berusia tiga tahun. Ia harus membawa 'Epipen' kemanapun ia pergi. Epipen digunakan untuk memberikan injeksi adrenalin ke dalam aliran darah, yang membalikkan reaksi alergi oleh penyempitan pembuluh darah dan membuka saluran udara.
Alergi pada remaja ini terjadi setiap kali kontak dengan kacang. Meski sedikit, tapi akibatnya dapat menimbulkan reaksi yang parah. Wajah bengkak, tenggorokan mengeras dan ia akan kesulitan bernapas. Kondisi ini disebut dengan anaphylactic shock.
"Ini memberikan pelajaran pada saya dan Anda, bagaimana sesuatu yang dianggap aman akan beralih menjadi sesuatu yang berbahaya. Siapa bilang cinta hanya soal hati dan mawar?" pungkas Laura.
(mer/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar