Minggu, 16 Mei 2010

Proses Penuaan Bisa Ditunda 20 Tahun

Sabtu, 15/05/2010 15:45 WIB

Proses Penuaan Bisa Ditunda 20 Tahun

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
ilustrasi (Foto: articlelounge)
Jakarta, Proses anti-aging(anti penuaan) tidak melulu soal kulit yang tidak mudah keriput. Pengobatan anti penuaan saat ini adalah bagaimana membuat hidup lebih baik sehingga peluang hidup seseorang bisa makin panjang. Karena proses penuaan tubuh sebenarnya bisa ditunda 10-20 tahun.

Penundaan proses penuaan ini bisa terjadi jika pengobatan yang dilakukan benar dan ada buktinya. Tapi sayangnya untuk di Indonesia banyak orang mempercayai segala hal yang berhubungan dengan mistis.

Akibatnya, dibandingkan dengan negara lain berdasarkan penelitian tahun 2007 diketahui bahwa angka harapan hidup Indonesia termasuk rendah yaitu hanya 66,7 tahun. Sedangkan Malaysia sebesar 70 tahun, Jepang 80 tahun dan Amerika Serikat sebesar 90 tahun.

"Masyarakat percaya bahwa kelahiran dan kematian sudah digariskan oleh Tuhan, sehingga banyak orang yang menjadi pasrah dan tidak berusaha untuk memperbaiki hidupnya. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi perilakunya," ungkap Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, yang juga menjadi Ketua Program Magister kekhususan Anti-Aging Medicine.

Hal itu diungkapkannya dalam acara simposium nasional PERKAPI (Perhimpunan Kedokteran Anti Penuaan Indonesia dengan tema Pencegahan dan Penanggulangan Penuaan Dini di Hotel JW Marriot, Jakarta, Sabtu (15/5/2010).

Penuaan adalah suatu proses yang terjadi pada seseorang yang muda menjadi lebih tua. Dalam teorinya proses penuaan terbagi menjadi dua yaitu penuaan akibat kecelakaan (accidental) dan penuaan karena sesuatu yang memang sudah terprogram.

"Hingga saat ini penuaan masih menjadi misteri dan para ahli sedang mencari tahu teori mana yang paling benar," ujar Prof Dr Jahja Kisjanto, PhD, SpPD-KKV.

Prof Jahja menuturkan proses penuaan ini sebenarnya dapat diundur atau ditunggu 10-20 tahun lagi. Meski demikian sebenarnya sejak tahun 1993 sudah dikenal obat anti penuaan (anti aging).

"Pengobatan ini harus dilakukan dengan benar dan ada dasar buktinya (evidence base), sehingga seseorang yang menggunakannya tidak menderita atau merasa kekurangan sesuatu. Tapi justru membuatnya menjadi lebih bugar dan juga meningkatkan usia (lifespan) seseorang," ujar Prof Jahja yang juga ketua PERKAPI.

Pengobatan anti penuaan harus didasarkan pada teori keilmuwan dan juga teknologi medis yang berguna untuk deteksi dini, karena seseorang sebaiknya tidak menunggu hingga menjadi sakit baru diobati.

Terapi ini juga dilakukan untuk pencegahan, pengobatan dan tentu saja segala perubahan yang berhubungan dengan penuaan dan penyakit sehingga bisa memperpanjang usia seseorang dan hidup dengan sehat.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, masyarakat sebaiknya harus lebih teliti dalam memilih pengobatan untuk anti penuaan. Karena tidak semua orang yang mengaku ahli dalam hal anti aging benar-benar memiliki pendidikan atau backgroud anti aging. Ada beberapa orang yang baru mengikuti seminar atau workshop sudah mengaku sebagai spesialis anti aging.

"Jadi sebaiknya masyarakat mencari terlebih dahulu apa latar belakang dari orang tersebut, jangan hanya percaya dengan website atau internet karena semua orang bisa bikin blog. Dan juga jangan menyerap seutuhnya iklan-iklan yang beredar," tutur Prof Dr dr Wimpie.

Semua orang pasti ingin tetap muda dan memiliki harapan hidup yang panjang, sehingga isu mengenai anti penuaan ini akan meningkat dengan cepat.

Tapi sebaiknya masyarakat lebih teliti dalam memilih dan pastikan bahwa pengobatan yang digunakan sudah berdasarkan evidence base dan bukan menggunakan metode yang belum teruji.

(ver/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar