Rabu, 18 November 2009

Tidur Banyak di Akhir Pekan Bikin Anak Tetap Langsing

Minggu, 15/11/2009 08:03 WIB

Tidur Banyak di Akhir Pekan Bikin Anak Tetap Langsing

Irna Gustia - detikHealth


img
(Foto: dailymail)
Jakarta, Apakah anak-anak Anda sering bermalas-malasan di tempat tidur sepanjang akhir pekan? Tak perlu khawatir, sebuah penelitian menemukan anak-anak yang lebih banyak tidur pada Sabtu dan Minggu bisa membuat badannya lebih langsing.

Tapi ingat itu hanya tidur ekstra di akhir pekan bukan tidur berlebihan setiap hari. Tidur banyak di akhir pekan akan menggantikan waktu istirahat yang kurang di hari-hari biasa.

Para ilmuwan meneliti kebiasaan banyak tidur yang dilakukan anak-anak usia 5-15 tahun di hari Sabtu dan Minggu. Hasilnya, anak-anak ini malah tidak memiliki masalah berat badan.

Penemuan ini terkait dengan studi sebelumnya bahwa kurang tidur saat malam hari bisa mengganggu metabolisme tubuh karena bisa meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi kalori lebih banyak dan akhirnya dapat terkena obesitas.

Dalam penelitiannya, para ahli menanyakan orangtua dari 5.000 anak di sekolah dan mengumpulkan informasi soal gaya makan, gaya hidup, berat badan serta rutinitas tidurnya.

Sebagian besar anak-anak memiliki waktu tidur sembilan jam sepanjang hari saat hari sekolah. Namun ternyata untuk tidur malamnya justru kurang dari 8 jam.

Kemudian peneliti melihat pola tidurnya di akhir pekan dan ternyata anak-anak yang banyak tidur di akhir pekan berhasil tetap langsing. Peneliti percaya tidur banyak di akhir pekan sangat penting untuk anak-anak mengganti kekurangan tidurnya di hari-hari biasa.

Tambahan waktu tidur juga mengatur pola asupan kalori anak dan mengurangi kebisaan mengemil ketika mereka sedang tidak tidur.

Peneliti dari Universitas China di Hong Kong mengatakan kelebihan berat badan dan obesitas pada anak banyak terjadi pada anak yang bangun tidur lebih awal dan durasi tidur yang lebih pendek sepanjang hari sekolah.

"Studi kami menunjukkan tidur lebih lama di akhir pekan atau saat libur bisa menurunkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas," ujar para peneliti seperti dilansir dari dailymail, Minggu (15/11/2009).

Temuan ini telah diterbitkan di jurnal Pediatri yang melengkapi penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan antara kurang tidur dengan obesitas.

Penelitian ini diharapkan bisa membantu menata ulang pola tidur anak agar tidak terkena ancaman obesitas. Angka obesitas yang mulai terjadi dari anak-anak diperkirakan tetap akan tinggi meski saat ini kecenderungannya menurun.

Satu dari tiga anak laki-laki diperkirakan masih akan mengalami ancaman obesitas pada tahun 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar