Senin, 17 Agustus 2009

Masalah Belum Selesai

Menghadapi Masalah yang Belum Usai
Selesaikan masalah yang mengganjal dengan si mantan agar Anda bisa melanjutkan hidup dan membuka pintu untuk pria lain.


SENIN, 10 AGUSTUS 2009 | 16:36 WIB

KOMPAS.com - Diputuskan kekasih dengan “semena-mena” jelas akan meninggalkan luka teramat dalam. Kalau boleh menggambarkan, bernafas pun rasanya begitu sulit karena sakit hati itu sangat menyesakkan dada. Apalagi, bila alasan kekasih meninggalkan Anda sungguh tidak masuk akal, dan tanpa penjelasan. Tanpa hujan, tanpa angin, tiba-tiba dia minta berpisah, sementara Anda merasa hubungan baik-baik saja. Atau, dengan alasan yang dicari-cari. Padahal, sesungguhnya kekasih sudah terpikat pada perempuan lain.

Rasa kecewa, dikhianati dan hilangnya rasa percaya diri, pasti akan memberikan trauma. Tak bisa dipungkiri, trauma itu akan menjadi batu ganjalan untuk hubungan cinta Anda di kemudian hari. Bagaimana Anda bisa menjalin hubungan cinta yang harmonis dengan pasangan jika pikiran dan hati Anda masih “terobsesi” pada mantan? Atau Anda selalu curiga pada pasangan karena Anda takut pasangan akan menyakiti hati Anda, seperti yang terjadi pada hubungan di masa lalu?

Tentu saja Anda tidak mau terjebak pada situasi demikian, kan? Hal berikut ini bisa Anda lakukan bila Anda menghadapi hal seperti ini.

Ingat keburukannya
Bila kata putus itu sudah berbulan-bulan dan dengan memikirkan kekasih saja sudah membuat hati Anda berdebar-debar, apalagi sampai menganggap si dia adalah cinta sejati Anda, maka sudah saatnya Anda berubah. Caranya?

Setiap kali Anda merasakan sensasi itu, segera ingat lagi bagaimana ulahnya dulu ketika dengan seenaknya meninggalkan Anda.

Rasakan lagi, betapa sakit hati dan fisik Anda atas keputusannya saat itu, betapa dia tidak pernah memikirkan Anda. Bagaimana Anda dengan tertatih-tatih berusaha bangun dari keterpurukan. Makanya, bila kenangan-kenangan manis si mantan yang terus muncul -misalnya bagaimana dia dulu tak pernah absen memberikan hadiah kejutan- langsung carilah hal-hal paling buruk yang pernah dia lakukan itu. Apakah hal-hal manis itu sebanding dengan sakit dan trauma yang Anda alami?

Fokus pada diri sendiri
Satu cara paling ampuh untuk menghentikan obsesi tentang si mantan adalah berusaha fokus pada kehidupan Anda sendiri. Karena, dengan membalikkan pikiran Anda dari memikirkan dia untuk kemudian memikirkan diri sendiri, bisa menyembuhkan luka hati Anda. Syukurilah setiap hal yang sudah Anda dapatkan saat ini; keluarga, para sahabat, pekerjaan, juga kesempatan untuk melakukan berbagai hobi menarik. Lihatlah betapa Anda sangat beruntung memiliki semua kenikmatan itu.

Makanya, setiap kali Anda mulai teringat akan dia, cepat-cepatlah mengubah pikiran ke diri sendiri. Dengan demikian, Anda tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk kembali dan kembali teringat kepahitan yang pernah dia lakukan.

Memaafkan kesalahannya
Percayalah, memaafkan kesalahan si dia akan memberikan rasa lega luar biasa. Boleh-boleh saja Anda menyalahkannya karena telah memutuskan Anda begitu saja, tetapi terus-menerus memikirkan itu hanya akan mengawetkan kepahitan Anda. Makanya, setiap kali Anda merasa menjadi korban “kekejamannya”, segeralah menyadarkan diri sendiri. Bisa jadi sebetulnya Anda pun ikut berperan dengan keputusan si dia. Bisa jadi, Anda sebetulnya tidak “ngeh” atas sinyal-sinyal yang telah ia berikan sebelum kata pisah itu diucapkan.

Bila Anda menyadari bahwa ada kemungkinan Anda pun turut mengambil peran atas kejadian itu, maka Anda akan bisa lebih mudah memaafkan. Selanjutnya, waktunya Anda meneruskan hidup. The show must go on. Selain itu, pupuk juga rasa syukur karena Anda sudah mengetahui belangnya saat ini.

Curhat pada sahabat
Datanglah pada sahabat Anda. Curahkan semua hal yang mengganjal hati Anda dan jangan segan menangis di bahu sahabat yang sungguh mengerti Anda. Bagaimana pun, berbagi perasaan akan meringankan beban Anda.

Selain itu, sahabat Anda yang pernah menemani Anda mengalami masa-masa sulit ketika putus cinta dulu, pasti bisa lebih jernih dalam memandang persoalan. Sehingga dia akan bisa mengingatkan Anda untuk terus berjalan dan tidak terus-menerus menengok masa lalu.

Buka mata, buka hati
Sadarlah bahwa masih ada cinta-cinta lain yang menanti Anda di luar sana. Patah satu, tumbuh seribu. Apa yang sudah berakhir itu bisa jadi menjadi awal yang baik untuk mendapatkan cinta yang jauh lebih manis dan menggetarkan. Menyembuhkan luka hati memang tak mudah.

Salah satu cara paling ampuh adalah menemukan orang lain yang bisa menjadi pengalihan Anda dari trauma putus cinta. Jika Anda sudah memiliki penggantinya, cobalah untuk melihat dengan hati segala kelebihan dari cintanya. Selain itu, sadarilah juga bahwa begitu banyak orang di luar sana yang mengalami seperti apa yang Anda alami, bahkan mungkin jauh lebih buruk. Jadi, Anda tidak sendirian, kok.


(Fatima Roeslan/CHIC)

http://perempuan.kompas.com/index.php/read/xml/2009/08/10/16364931/menghadapi.masalah.yang.belum.usai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar