Minggu, 06 Juni 2010

Kurus-kurus Kok Kolesterolnya Tinggi

Kamis, 24/12/2009 13:15 WIB

Kurus-kurus Kok Kolesterolnya Tinggi

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: healthline)
Jakarta, Kolesterol tinggi diidentikkan dengan orang gemuk atau yang mengalami obesitas. Tapi orang yang badannya kurus pun memiliki kemungkinan yang sama untuk terkena kolesterol tinggi.

"Kolesterol itu adalah lemak yang berada dalam darah bukan lemak yang berada di bawah kulit. Jadi bisa saja orang yang badannya kurus kolesterolnya tinggi," ujar dr Dante Saksono H, SpPD, PhD saat dihubungi oleh detikHealth, Kamis (24/12/2009).

dr Dante menambahkan orang yang gemuk atau obesitas memang cenderung memiliki kadar kolesterol tinggi karena mengalami resistensi insulin yang menyebabkan metabolisme lemaknya berubah. Tapi bukan berarti orang yang kurus tidak mungkin memiliki kolesterol tinggi.

Apa gejala kolesterol tinggi?

Kolesterol yang tinggi dalam tubuh memang tidak menunjukkan gejala atau keluhan apapun pada orang tersebut. Biasanya orang baru menyadari saat sudah terjadi komplikasi tinggi seperti jantung dan stroke jika mengganggu pembuluh darahnya serta hipertensi.

"Jika seseorang memiliki penyakit hipertensi, maka kalau kadar kolesterolnya tinggi akan menimbulkan rasa sakit di tengkuk kepala bagian belakang," ujar dokter yang praktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

dr Dante menambahkan secara klinis ada beberapa hal yang bisa dijadikan petunjuk awal seseorang memiliki kolesterol tinggi, yaitu adanya timbunan lemak di atas kelopak mata. Biasanya timbunan ini mengandung kadar trigliserida (molekul asam lemak) yang tinggi. Namun ini hanya terjadi pada sebagian kecil orang saja.

Sebaiknya bagi yang sudah berusia di atas 40 tahun harus melakukan pemeriksaan kolesterol setiap tahunnya. Tapi bagi yang sudah memiliki kelainan kolesterol seperti darah tinggi tak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan kolesterol sejak usia 25 tahun.

Seseorang dikatakan memiliki kadar kolesterol tinggi jika nilai total kolesterolnya lebih dari 240 mg/dl darah. Jika seseorang bisa mendeteksi kolesterol tingginya sebelum terjadi komplikasi, maka diharapkan komplikasi tersebut tidak terjadi.

Untuk menurunkan kadar kolesterol tingginya pasien diharuskan melakukan diet rendah lemak, rajin melakukan olahraga, bagi yang merokok usahakan untuk berhenti serta jika diperlukan pasien harus mengonsumsi obat-obatan.

Kolesterol tinggi tidak akan menimbulkan gejala apapun sampai terjadinya komplikasi, untuk itu tidak ada salahnya menerapkan hidup sehat dengan pola makan yang benar serta rajin melakukan olahraga.

(ver/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar