KOMPAS.com - Pembantu rumah tangga alias PRT memang seringkali menimbulkan masalah di rumah. Namun bagaimanapun, tenaga mereka dibutuhkan. Sudah waktunya kita menjadi majikan yang pintar agar PRT dapat berperan sesuai dengan yang diharapkan. Bagaimana caranya?
Sebelum Merekrut
Sebelum merekrut PRT, sebaiknya Anda sudah menetapkan tugas-tugas yang akan menjadi tanggung jawabnya. Ini berkaitan dengan kriteria calon PRT. Misalnya, PRT pria untuk pekerjaan fisik, PRT perempuan untuk pekerjaan yang memerlukan ketelatenan, atau PRT yang sudah dewasa untuk merawat anak-anak, dan sebagainya.
Karena belum ada peraturan mengenai upah minimum bagi PRT, ada baiknya Anda bertanya ke beberapa orang soal gaji PRT yang pantas. Bertanyalah terutama ke tetangga terdekat karena tidak jarang PRT saling membandingkan gaji mereka satu sama lain. Berikan gaji sesuai beban kerja mereka. Perhitungkan pula tunjangan sakit dan hari raya demi kesejahteraan mereka. Sama seperti Anda, ketidakpuasan mereka akan menurunkan mutu kerja. Anda tentu tidak mau mempunyai pekerja yang tidak berkualitas, bukan?
Saat merekrut
Pertama-tama, mintalah alamat dan nomor kontak keluarga PRT, berikut kerabat yang tinggal sekota dengan Anda. Simpan juga alamat dan kontak yayasan penyalurnya (jika dia diambil dari sebuah yayasan). Sewaktu-waktu Anda membutuhkannya. Bila ia tinggal di rumah Anda, jangan lupa melaporkannya kepada RT dan RW setempat.
Jelaskan tugas-tugasnya dengan gamblang dan sejelas mungkin. Gunakanlah bahasa yang mudah. Misalnya, selain memasak dan membereskan rumah, ia diharapkan menjaga rumah, menjaga anak atau binatang peliharaan selama Anda bekerja. Beritahukan juga dengan jelas hak dan kewajibannya. Misalnya, ia tidak keluar rumah sebelum pukul 4 sore atau mungkin ia hanya boleh berekreasi di akhir pekan.
Walaupun calon PRT sudah memiliki pengalaman kerja, tetap beri pelatihan dan contoh bagaimana ia harus mengerjakan tugasnya di rumah Anda. Ini penting, karena setiap rumah tangga memiliki cara dan kebiasaan yang berbeda.
Berlakukanlah masa percobaan dengan memberikan gaji sedikit di bawah kesepakatan. Misalnya, gaji yang disepakati Rp 500.000. Selama masa percobaan dua bulan, gajilah dia Rp 450.000. Bila ia lulus masa percobaan, bayarkan kekurangan gaji 50 ribu rupiahnya pada gaji bulan ke-3 dan ke-4. Lamanya masa percobaan tergantung dari kebijakan Anda sendiri. Selama masa percobaan, Anda sebaiknya menguji apakah calon PRT bisa dipercaya atau tidak.
Saat sudah mulai bekerja
Meskipun masa percobaan sudah lewat, Anda tetap harus memonitor hasil pekerjaannya. Bila ia melakukannya dengan baik, berikan pujian. Bila ia melakukan kesalahan, tegur dan berilah contoh yang seharusnya.
Memelihara komunikasi dengan PRT sangatlah penting. Mustahil mengharapkan dia secara otomatis dapat memahami Anda dan keluarga. Luangkan waktu untuk menghubunginya di sela-sela kesibukan kerja Anda untuk memastikan semua berjalan baik-baik saja. Berikan juga nomor-nomor kontak Anda sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat di rumah.
Satu hal yang perlu diingat dalam membina komunikasi dengan PRT adalah membangun komunikasi positif. Budaya feodal yang belum sepenuhnya hilang di negara kita, membuat PRT menempatkan diri mereka lebih rendah dari majikan. Akibatnya, kendati pertanyaan Anda netral, namun bila disampaikan dengan nada yang tidak tepat, seperti, "Jam tangan yang Ibu taruh di meja, kok tidak ada?" kadang diinterpretasikan dengan, "Ibu menuduhku mengambil jam tangannya!" Lebih baik dan menguntungkan bila Anda menanyakan apakah ia melihat jam tangan Anda atau memintanya membantu Anda mencari jam tangan tersebut. Terapkanlah perilaku bersahabat, maka PRT akan menghargai Anda.
PRT juga manusia yang tentunya ingin dan berhak untuk mengembangkan diri. Izinkan dia untuk menonton acara memasak di televisi saat akhir pekan, kursus menjahit, atau program Kejar Paket bagi yang pernah putus sekolah (informasinya bisa didapatkan di kecamatan setempat). PRT yang cerdas lebih dapat diandalkan. Ini juga meminimalisasi kemungkinan dia menjadi korban kriminalitas yang dapat membahayakan rumah tangga Anda.
Kualitas kerja PRT juga dapat dipelihara dengan memberikan jam kerja dan kesempatan berekreasi serta istirahat yang rasional. Sebagai wanita bekerja, Anda pun tak bisa bekerja optimal bila tidak diberi waktu istirahat dan rekreasi, kan? Jadi, sudah sepantasnya Anda memberikan kesempatan yang sama pada PRT tercinta.
(Asti Wishnu/Majalah Sekar)
http://female.kompas.com/read/xml/2009/09/23/11193580/aturan.kerjasama.anda.dan.si.mbak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar