Bisa Mengunyah Lagi Setelah 20 Tahun
Ia mengalami gangguan tulang cukup ekstrim yang membuat rahangnya terkunci rapat.
RABU, 23 NOVEMBER 2011, 04:58 WIB
Pipiet Tri Noorastuti
VIVAnews - Sandra Pearce, 43, menitikkan air mata setelah merasakan gigitan beefburger. Baginya, itu pengalaman pertama yang luar biasa setelah 20 tahun tak bisa mengunyah.
Mengalami penderitaan selama dua dekade, Pearce akhirnya menjalani operasi rahang di Rumah Sakit King College di London.
"Satu hal yang saya sudah lama ingin lakukan adalah menikmati kunyahan beefburger," ujarnya, seperti dikutip Telegraph. "Sebelumnya, saya selalu harus menggunakan lidah untuk menggosok makanan ke langit-langit mulut agar makanan bisa tertelan."
Wanita asal Sydenham, London, Inggris, itu mengalami juvenile arthritis. Sebuah gangguan tulang cukup ekstrim yang membuat rahangnya terkunci rapat. Ia hanya bisa memasukkan makanan lunak atau cair melalui celah sempit di antara gigi.
Tak hanya membuatnya sulit makan, kondisi itu juga membuatnya rentan mengalami infeksi karena bagian gigi belakang tak dapat terjangkau pembersih gigi. Ini jelas bahaya karena berpotensi memicu infeksi mematikan setiap saat.
"Operasi ini akan memberi kehidupan baru bagi Pierce. Banyak yang tak sadar infeksi gigi bisa membunuhnya, seperti bom waktu," kata Matthews, ahli bedah maxillofacial yang memimpin operasi kompleks tersebut.
"Infeksi pada gigi bisa menyebar ke aliran darah. Hampir pasti, hidupnya akan berakhir dengan infeksi yang mengancam jiwa."
Matthews mengatakan, operasi implan rahang harus segera dilakukan. Bukan hanya persoalan infeksi, tapi kondisi rahang Pearce yang kian mengkhawatirkan karena terus bergerak ke arah dada. Sebab, kondisi tulang yang rahang yang terus membungkuk ke arah dada, jalan napasnya bisa terblokir sehingga meningkatkan risiko kematian.
Operasi berlangsung bulan lalu, melibatkan lima dokter bedah, empat staf anestesi, dan sejumlah tenaga medis. Operasi berlangsung setelah tim dokter menyiapkan sandaran khusus karena kondisi rahang yang membungkuk membuat Pierce sulit berbaring di meja operasi.
Tim dokter mengangkat bagian tulang rahang atas yang patah dan bagian tulang menyatu, lalu menggantinya dengan rahang buatan yang terbuat dari titanium. "Sebelumnya kami sudah membuat model 3D tengkoraknya untuk membuat implan titanium yang sempurna," ujar Matthews. (umi)
• VIVAnewsMengalami penderitaan selama dua dekade, Pearce akhirnya menjalani operasi rahang di Rumah Sakit King College di London.
"Satu hal yang saya sudah lama ingin lakukan adalah menikmati kunyahan beefburger," ujarnya, seperti dikutip Telegraph. "Sebelumnya, saya selalu harus menggunakan lidah untuk menggosok makanan ke langit-langit mulut agar makanan bisa tertelan."
Wanita asal Sydenham, London, Inggris, itu mengalami juvenile arthritis. Sebuah gangguan tulang cukup ekstrim yang membuat rahangnya terkunci rapat. Ia hanya bisa memasukkan makanan lunak atau cair melalui celah sempit di antara gigi.
Tak hanya membuatnya sulit makan, kondisi itu juga membuatnya rentan mengalami infeksi karena bagian gigi belakang tak dapat terjangkau pembersih gigi. Ini jelas bahaya karena berpotensi memicu infeksi mematikan setiap saat.
"Operasi ini akan memberi kehidupan baru bagi Pierce. Banyak yang tak sadar infeksi gigi bisa membunuhnya, seperti bom waktu," kata Matthews, ahli bedah maxillofacial yang memimpin operasi kompleks tersebut.
"Infeksi pada gigi bisa menyebar ke aliran darah. Hampir pasti, hidupnya akan berakhir dengan infeksi yang mengancam jiwa."
Matthews mengatakan, operasi implan rahang harus segera dilakukan. Bukan hanya persoalan infeksi, tapi kondisi rahang Pearce yang kian mengkhawatirkan karena terus bergerak ke arah dada. Sebab, kondisi tulang yang rahang yang terus membungkuk ke arah dada, jalan napasnya bisa terblokir sehingga meningkatkan risiko kematian.
Operasi berlangsung bulan lalu, melibatkan lima dokter bedah, empat staf anestesi, dan sejumlah tenaga medis. Operasi berlangsung setelah tim dokter menyiapkan sandaran khusus karena kondisi rahang yang membungkuk membuat Pierce sulit berbaring di meja operasi.
Tim dokter mengangkat bagian tulang rahang atas yang patah dan bagian tulang menyatu, lalu menggantinya dengan rahang buatan yang terbuat dari titanium. "Sebelumnya kami sudah membuat model 3D tengkoraknya untuk membuat implan titanium yang sempurna," ujar Matthews. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar