Sabtu, 06 November 2010

10 Faktor yang Harus Diperhatikan di Lingkungan Pengungsi

Jumat, 05/11/2010 09:35 WIB

10 Faktor yang Harus Diperhatikan di Lingkungan Pengungsi

Merry Wahyuningsih - detikHealth




img
(dok. detikcom)
Jakarta, Sampai hari ini kondisi Gunung Merapi masih belum stabil dan letusan masih terus terjadi. Kondisi merapi yang masih pada fase 'awas' membuat masyarakat harus tetap bertahan di tempat-tempat pengungsian. Oleh karena itu kondisi kesehatan di pengungsian harus menjadi perhatian.

"Saat ini tim medis yang bergabung dalam FKUI Peduli Merapi dan PAPDI Medical Relief sedang memberikan pelayanan kesehatan pada beberapa lokasi pengungsian meletusnya Gunung Merapi, antara lain di Wukirsari, Purwobinagun, Umbulharjo, Blimbingkulon, Magelang dan beberapa lokasi lain di Magelang," terang Dr H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB, Ketua Bidang Advokasi PB PAPDI, Jumat (5/11/2010).

Menurut Dr Ari, secara umum kondisi kesehatan para pengungsi masih baik. Kasus-kasus yang ditemukan di lapangan umumnya batuk pilek, diare, gatal-gatal, nyeri otot dan pegal linu.

"Tim-tim medis yang ada di lapangan juga cukup banyak mengingat lokasi-lokasi pengungsian cukup mudah dijangkau. Tetapi tentu yang harus menjadi perhatian adalah masalah kesehatan lingkungan sekitar tempat pengungsian," lanjut Dr Ari yang juga merupakan Koordinator Kemahasiswaan dan Alumni FKUI-RSCM.

Saat ini sebagian besar dari tempat pengungsian padat dengan pengungsi terutama pada malam hari. Permasalahan lain adalah kondisi Mandi Cuci Kakus (MCK) yang kurang memadai, belum lagi kebersihan lokasi pengungsian yang kurang diperhatikan.

"Faktor lingkungan yang tidak sehat ini tentu menyebabkan kondisi para pengungsi menjadi rentan terjangkit penyakit infeksi," jelas Dr Ari.

Selain itu, menurut Dr Ari, keadaan sekitar Merapi yang masih dilanda hujan debu akan menyebabkan iritasi pada mata sampai konjungtivitis, serta gangguan pernafasan berupa iritasi saluran pernafasan, infeksi saluran pernafasan atas dan radang paru-paru.

"Oleh karena itu harus diambil langkah-langkah untuk mengurangi penderitaan para pengungsi dan mengurangi dampak buruk akibat kondisi daya tahan tubuh yang menurun dan kondisi pengungsian yang tidak memadai," katanya.

Dr Ari menjelaskan beberapa upaya yang harus diperhatikan di lingkungan pengungsi Merapi sebagai berikut:
  1. Para pengungsi harus mendapat makanan dan minuman yang cukup selama berada di pengungsian. Dapur-dapur umum yang tersedia selalu mendapat suplai bahan makanan dan air bersih yang memadai untuk masuk dan minum.
  2. Usahakan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan segar
  3. Usahakan agar kondisi tempat pengungsian di buat senyaman mungkin. Tersedia alas tidur yang memadai dan juga selimut agar tubuh para pengungsi terutama orang tua dan anak-anak tetap terlindungi terutama dari angin malam.
  4. Kebersihan lingkungan pengungsian selalu terjaga dengan tersedianya tempat-tempat sampah di sekitar lokasi pengungsian.
  5. Sarana MCK yang memadai dengan persediaan air yang cukup tentu juga tersedianya sabun dan peralatan mandi lain.
  6. Setiap para pengungsi khususnya anak-anak dan orang tua diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral mengingat keterbatasan makanan dan minuman dengan zat gizi yang lengkap yang bisa dikonsumsi sehari-hari.
  7. Perlu stok khusus obat tetes mata, obat batu alergi dan sirup obat batuk dan antibiotika untuk anak-anak.
  8. Bagi anak-anak perlu upaya untuk melakukan trauma healing dengan pengadaan buku-buku bacaan, mainan anak-anak dan kelompok-kelompok bermain untuk anak-anak.
  9. Untuk pasien usia lanjut perlu adanya kegiatan seperti alat sulam, melakukan aktifitas pengajian bersama-sama dan lainnya yang membuat para orang usia lanjut ini tetap selalu berpikir.
  10. Acara-acara kesenian yang menjadi favorit masyarakat sekitar juga diusahakan hadir secara berkala untuk mengatasi kejenuhan dan mengurangi kesedihan para pengungsi.

ARTIKEL TERKAIT :

(mer/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar