Minggu, 17 Oktober 2010

Meninggal Saat dalam Tidur

Minggu, 17/10/2010 16:33 WIB

Meninggal Saat dalam Tidur

Irna Gustia - detikHealth


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Banyak kasus orang yang tidak sakit apa-apa meninggal dalam tidurnya. Kejadian seperti ini banyak menimpa orang muda yang terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala-gejala sakit keras. Apa penyebab meninggal dalam tidur?

Di dunia kedokteran istilah ini disebut
Sudden Arrhythmic Death Syndrome(SADS) atau sindrom kematian mendadak arrhythmic. Sindrom ini bukan serangan jantung dan penderitanya tidak mengidap sakit jantung hanya mengalami kelainan irama jantung.

Seperti dilansir dari
SDAS.org, Minggu (17/10/2010) orang yang terkena SADS kadang-kadang tidak ada tanda-tanda khusus tapi beberapa gejala seperti pusing, jantung berdebar-debar, detak jatung cepat, sesak napas kadang terjadi.

Karena gejalanya tidak khas terkadang orang menganggap dirinya hanya kecapaian yang kalau dibawa tidur akan sembuh. Namun yang terjadi ketika tidur malah membuatnya tidak bangun-bangun.

Contoh kasus seperti dikutip
BBC terjadi pada perempuan bernama Sarah Didinal (37 tahun) yang meninggal saat tertidur. Setelah dideteksi dokter, diketahui Sarah terkena SADS.

Sarah yang memiliki tiga anak ini dikenal memiliki gaya hidup yang sehat dan tidak merokok. Sebelum meninggal dia mengaku sedikit kedinginan dan sakit tenggorokan.

Andrew Grace, Konsultan Ahli jantung di Inggris mengatakan kebanyakan kasus SADS terjadi pada orang muda dari mulai remaja hingga usia 30-an.

Kelompok seperti ini adalah kelompok orang yang merasa sehat sehingga tidak terlalu memperhatikan adanya gangguan irama jantung. Akibatnya karena merasa sehat-sehat saja mereka tidak melakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG).

Faktor penyebabnya masih belum diketahui tapi diduga karena keturunan, kelainan genetik, pemakaian obat-obatan. Dokter mengingatkan hampir sebagian besar kematian orang muda saat tidur adalah kasus SADS.

Jika gangguan irama jantung ini bisa dideteksi lebih awal sebenarnya bisa dilakukan penyembuhan, tapi sayangnya jarang sekali orang yang sadar untuk memeriksakan dirinya karena dianggap masalah biasa. Tapi tidak semua jantung yang berdegup kencang adalah gangguan irama jantung apalagi jika sehabis melakukan kegiatan fisik.

Sementara pada bayi kasus ini dinamakan kematian bayi mendadak (
sudden infant death syndrome/SIDS) yang terjadi pada bayi di bawah satu tahun. Biasanya kondisi ini tanpa disertai gejala atau peringatan awalyang muncul.

(ir/ir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar