Bagi orang tua yang anaknya kecanduan berinternet berjam-jam di depan komputer, ini saatnya untuk tidak terlalu khawatir dengan perilaku mereka.
Sebuah studi yang dilakukan oleh MacArthur Foundation, mengatakan bahwa penggunaan internet di kalangan remaja justru akan membantu perkembangan mereka, dan ini tak pernah dialami oleh generasi sebelumnya.
Bila sebelumnya kita menganggap bahwa kebanyakan duduk di depan komputer bisa menyebabkan anak kita menjadi kuper (kurang pergaulan), kini angapan itu harus diubah. Justru kegiatan untuk online di depan komputer akan membantu perkembangan sosial mereka.
"Hasil riset kami mengatakan bahwa kegiatan online adalah sangat penting bagi anak muda untuk mengasah kemampuan teknis maupun sosial mereka, dalam rangka menjadi warga yang bisa berkompetisi di era digital ini," ujar Mizuko Ito, pemimpin riset tersebut.
Yang sudah-sudah, anak-anak remaja bersosialisasi secara langsung setiap malam libur, kini mereka berinteraksi secara online dalam berbagai situasi. Mereka belajar untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan, dan meninggalkan apa yang tak perlu mereka lakukan, di dunia online.
Namun, menurut para peneliti, tetap saja ada para remaja yang melakukan kegiatan-kegiatan tak produktif di dunia online. Ini sama saja dengan kegiatan-kegiatan tak produktif di dunia nyata. Akibat paling jelek, Internet bisa menyalurkan sisi buruk dari interaksi sosial di alam nyata, ke dalam medium yang baru.
Sebaliknya, sisi positifnya, Internet justru bisa membiasakan remaja masuk ke dalam sistem meritokrasi, karena partisipasi di Internet, tak memandang usia - orang tua maupun muda sama-sama berinteraksi.
Penelitian ini juga mengungkapkan, beberapa responden remaja menggunakan komputer untuk berinteraksi dengan orang tua mereka. Beberapa di antara mereka menyempatkan waktu bersama orang tua untuk bermain game bersama, beberapa jam sepekan.
Di sini, orang tua juga punya peran penting dalam mengarahkan anak-anaknya untuk ber-online. "Anak yang sangat aktif berinternet, dengan orang tua yang tak terbiasa dengan media baru ini, akan menghasilkan jurang antargenerasi," ujar Mizuko.
Oleh karena itu, ini harus menjadi pegangan bagi para orang tua; Anda jangan hanya bisa mengawasi apa kegiatan anak di Internet. Melainkan, juga harus mengetahui bagaimana mereka melakukan kegiatan online.
Penelitian baru ini, dilakukan sejak beberapa tahun terakhir, melewati lebih dari lima ribu jam penelitian, dan melalui hampir 700 wawancara secara individu, maupun kelompok. Penelitian ini juga meneliti diari-diari, serta 10 ribu profil di situs jejaring sosial.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar