Minggu, 17 April 2011

Gatal Kena Ulat Bulu, Ini Tips dari Menkes

Gatal Kena Ulat Bulu, Ini Tips dari Menkes

VIVAnews - Ulat bulu telah mewabah di Indonesia. Binatang itu telah menyerang belasan ribu pohon di Jawa Timur, Bali, NTB, Jakarta dan terakhir di Yogyakarta.

Sudah banyak yang jadi korban. Jangankan menyentuh badannya, bulu-bulu halus yang rontok dari tubuh ulat bulu itu bisa membuat kulit gatal, bengkak, dan menghitam.

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih memberikan cara agar warga tak menderita gara-gara ulat bulu. "Jika terkena, cepat dihilangkan bulunya dengan dicuci, kemudian kalau gatalnya tidak hilang bisa berobat ke puskesmas tidak perlu bayar," kata dia di rumah duka Rosihan Anwar, Kamis 14 April 2011.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan mengenai bahaya besar dari wabah ulat bulu tersebut, "Hanya gatal ringan mudah-mudahan tidak ada gangguan lebih dari itu," tambah dia.

Meski menyebar di banyak wilayah, menurut Menkes, wabah ulat bulu belum bisa dikatakan bencana nasional. Pasalnya, pemerintah kota setempat masih bisa menanggulangi penyebaran ulat bulu.

"Belum, karena kalau dibilang bencana nasional masalahnya pertanian, kalau di kesehatannya belum terlalu mengganggu walaupun gatal-gatal lumayan nggak enak juga ya tapi sementara ini masih bisa diatasi," ujar Bu Menkes.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi mengatakan ulat telah menyerang 2,5 persen dari populasi pohon di Indonesia. "14.500 pohon dari 1,8 Juta pohon sudah diterkena ulat bulu," kata dia usai mengisi kuliah umum di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Kamis 14 April.

Bayu mengakui, meski merebaknya ulat bulu adalah siklus yang sudah terjadi, apa yang terjadi baru-baru ini memang luar biasa. Ini disebabkan dampak perubahan iklim di tahun 2010.

Ibu Hamil Dilarang Makan Ikan Hiu

Ibu Hamil Dilarang Makan Ikan Hiu

VIVAnews – Usai melahirkan, sebagian ibu mengeluhkan perasaan depresi. Tetapi sebenarnya keadaan mental ini tidak akan terjadi, seandainya saat hamil mereka membiasakan diri mengonsumsi ikan.

“Konsumsi DHA selama kehamilan pada tingkat yang cukup yang diperoleh dari makanan, memiliki potensi untuk mengurangi gejala depresi paska melahirkan," kata peneliti dari Universitas Connecticut, Amerika Serikat, Dr. Michelle Price Judge, yang dikutip dari laman Daily Mail.

Manfaat lemak omega-3 yang dikandung ikan terhadap baby bluesatau depresi pada ibu yang baru bersalin, telah diteliti secara khusus oleh para ilmuwan di Amerika Serikat.

Namun, jumlah ikan yang dikonsumsi juga mesti dibatasi. Karena bila kebanyakan, hasilnya juga tidak baik. Yakni, dapat berakibat buruk bagi perkembangan bayi. Pada prinsipnya, ibu harus menyeimbangkan nutrisi dengan konsumsi makanan lain sebagai penyeimbang.

Dr. Michelle menambahkan beberapa wanita lebih memilih makanan suplemen untuk sebagai pengganti ikan. Namun, katanya, makan ikan tetap merupakan pilihan yang lebih bergizi.

Ikan yang dapat dikonsumsi ibu hamil juga tidak sembarangan. Lemak ikan, termasuk mackerel, sarden, salmon dan trout, tidak boleh dimakan lebih dari dua kali seminggu. Begitu juga dengan tuna steak, dibatasi hanya dua pekan sekali.

Dan yang harus diingat betul, para ibu hamil sama tidak boleh mengonsumsi ikan pedang, hiu, dan marlin.

Kejaiban Asparagus Bagi Tubuh

Kejaiban Asparagus Bagi Tubuh
Asparagus menyimpan banyak manfaat kesehatan. Mulai antikanker, hingga antipenuaan.
SABTU, 16 APRIL 2011, 14:21 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti

VIVAnews - Siapa yang tak kenal asparagus? Sering dijajakan dalam rak sayuran di supermarket, sayuran ini menjadi favorit dalam sajian sup. Bentuknya yang seperti tombak, sayuran ini juga sering dimanfaatkan sebagai senjata melawan penyakit.

Asparagus menyimpan banyak manfaat kesehatan untuk tubuh. Berikut manfaat kesehatan dari asparagus, seperti dikutip dari laman Shine:

1. Kaya nutrisi
Asparagus mengandung banyak nutrisi, kaya serat, folat, vitamin A, C, E dan K, serta chromium, dan mineral yang meningkatkan kemampuan insulin untuk mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel.

2. Memiliki zat antikanker
Merupakan sumber sangat kaya glutation, suatu senyawa detoksifikasi yang membantu memecah karsinogen dan senyawa berbahaya lainnya seperti radikal bebas. Inilah sebabnya mengapa konsumsi asparagus dapat membantu melindungi dan melawan bentuk-bentuk kanker tertentu, seperti tulang, payudara, laring usus, dan kanker paru-paru.

3. Kaya antioksidan
Antioksidan dalam asparagus menduduki peringkat teratas di antara buah-buahan dan sayuran karena kemampuannya untuk menetralisir radikal bebas yang merusak sel. Ini, menurut penelitian pendahuluan, dapat membantu memperlambat proses penuaan.

4. Memiliki sifat antipenuaan
Karena memiliki sifat anti penuaan, asparagus sering dijadikan menu vegetarian yang lezat . Tak hanya itu, asparagus dapat membantu otak kita untuk memerangi penurunan kognitif.

Seperti sayuran hijau pada umumnya, asparagus mengandung folat, yang bekerja dengan vitamin B12 yang biasa ditemukan pada ikan, daging unggas, dan susu untuk membantu mencegah kerusakan kognitif.

Dalam sebuah studi dari Tufts University, orang dewasa dengan tingkat sehat folat dan B12 dilakukan uji kecepatan, hasilnya, mereka yang mengasup folat sehat dan B12 memiliki respon uji kecepatan lebih baik dan fleksibilitas mental yang baik.

5. Diuretik alami
Salah satu manfaat lebih dari asparagus mengandung tingkat tinggi asparagin asam amino, yang berfungsi sebagai diuretik alami. Meningkatkan buang air kecil tidak hanya melepaskan cairan tetapi membantu membersihkan tubuh dari kelebihan garam.

Hal ini sangat bermanfaat bagi orang yang menderita edema (akumulasi cairan dalam jaringan tubuh) dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung. Namun, perlu Anda tahu, mengonsumsi asparagus bisa menyebabkan bau urin yang kuat.

Demi mengasup manfaat asparagus secara maksimal, ada tips memasak agar nutrisi dan antioksidan di dalamnya tidak hilang. Memasak dengan cara dipanggang atau ditumis tanpa air bisa menjaga kandungan antioksidan dalam asparagus. Dan nikmati asparagus tanpa garam, mentega atau saus untuk mendapatkan hasil maksimal dari sifat diuretik. Sebab, garam dapat menyebabkan retensi air pada beberapa orang. (umi)

• VIVAnews

Selasa, 05 April 2011

Batasi Sayuran dan Olahraga Bikin Kurus?

Selasa, 05/04/2011 18:16 WIB

Batasi Sayuran dan Olahraga Bikin Kurus?

Eka Septia Wulan - detikFood

Batasi Sayuran dan Olahraga Bikin Kurus?
Jakarta - Kalau dulu menurunkan berat badan harus mengkonsumsi banyak sayur dan juga buah, tapi kini justru harus dikurangi. Mengganti dengan protein dan juga kurangi olahraga berlebihan justru akan mendapatkan hasil maksimal. Bagaimana mungkin?

Anda sedang menjalankan program diet, tapi tidak ada hasilnya? Padahal sudah makan banyak sayur dan juga melakukan olahraga ekstra setiap harinya. Penelitian yang baru-baru ini dilakukan didapat bahwa dengan mengkonsumsi sedikit sayur dan juga batasi olahraga berlebihan justru membawa hasil yang baik. Bagaimana bisa?

Menurut seorang nutrisionis, Zoe Harcombe, "Makanan berkarbo memang mengandung kalori, tapi tidak lantas sebagai penyumbang sekian kilogram pada berat tubuh," ujarnya seperti yang dilansir Times of India.

Penulis buku 'The Obesity Epidemic: What Caused It? How Can We Stop It?' juga mengatakan untuk kembali ke diet tempo dulu yang tetap mengkonsumsi daging, telur, dan juga butter, dan hampir seluruhnya bebas karbohidrat.

Berikut ini beberapa mitos yang ditulis di dalam bukunya:

1. Sayuran dan buah-buahan memang mengandung nutrisi tinggi. Sayuran hijau baik jika dioleskan sedikit butter agar vitamin yang larut dalam lemak bisa bekerja. Gula yang terdapat dalam buah disimpan sebagai lemak di dalam hati.

2. Menurunkan berat badan adalah dengan menurunkan kalori. Jika Anda mengurangi 500 kalori dari 2000 kalori yang seharusnya, maka penurunan berat badan pun akan cepat dirasakan. Namun, tubuh akan mengimbanginya dan menolak metabolisme untuk mengurangi energi yang keluar sehingga menggunakan lebih sedikit kalori.

3. Makanan yang mengandung tepung seperti gandum, umbi-umbian, dan juga biji-bijian seharusnya menjadi bagian utamam pola makan. Namun pastikan jumlahnya tidak berlebihan karena makanan tersebut mengandung gula dan akan memaksa tubuh untuk melepas insulin agar kadar glukosa kembali normal.

4. Untuk mendapatkan tubuh yang ideal, Anda kadang melakukan olah raga yang berlebihan. Hal ini justru tidak baik, karena olah raga yang berlebihan akan merangsang Anda untuk mengkonumsi karbohidrat lebih sering untuk mengganti energi yang keluar karena olahraga.

5. Kembali pada pola makan tiga kali sehari, dan kurangi camilan yang tidak diperlukan. Karbohidrat tetap diperlukan tubuh, namun sesuaikan jumlah yang seharusnya masuk ke dalam tubuh.

(eka/Odi)

http://food.detik.com/read/2011/04/05/181636/1609265/900/batasi-sayuran-dan-olahraga-bikin-kurus?881104284

Ditemukan, Bakteri Pengganti Pasta Gigi

Ditemukan, Bakteri Pengganti Pasta Gigi
Peneliti menemukan bakteri yang justru mampu mencegah pembentukan lubang di gigi.
SENIN, 4 APRIL 2011, 17:52 WIB
Muhammad Firman
Peneliti asal Jepang menemukan bakteri yang diproduksi oleh mulut manusia yang justru mampu mencegah pembentukan lubang di gigi.

VIVAnews - Peneliti berhasil menemukan senjata baru dalam memerangi kerusakan gigi. Caranya menggunakan enzim yang diproduksi oleh bakteri mulut yang justru mencegah pembentukan plak. Temuan ini membuka peluang pembuatan pasta gigi yang memanfaatkan alat pembasmi plak milik tubuh.

Seperti diketahui, mulut manusia penuh dengan bakteri. Lebih dari 700 spesies hadir di ruangan yang hangat dan lembab, termasuk Streptococcus mutans (S. mutans), salah satu komponen utama plak.

Melekat dengan gigi dalam lapisan tipis yang disebut biofilm, S. mutans mencerna gula dan memproduksi asam yang memakan enamel dan menyebabkan gigi berlubang. Selain S. mutans, bakteri-bakteri lain merupakan tamu yang lebih ramah.

Sebagai contoh, tahun 2009 lalu, peneliti menemukan bahwa S. salivarius, jenis bakteri yang ditemukan di lidah dan jaringan lunak lain di mulut, justru menurunkan perkembangan biofilm S. mutans.

Seperti dikutip dari Sciencemag, 4 April 2011, Hidenobu Senpuku dan rekan-rekannya, biolog asal National Institute of Infectious Diseases, Tokyo, Jepang mengamati zat yang menghadirkan kemampuan mencegah lubang dari S. salivarius.

Menggunakan teknik kromatografi, metode di mana molekul dibagi berdasarkan isi atau ukuran, peneliti memisahkan tiap-tiap protein dari sampel mikroba yang diambil. Peneliti kemudian mencampur setiap protein dengan sel S. mutans dan mengukur kombinasi mana yang menumbuhkan jumlah biofilm dalam jumlah yang paling sedikit dalam wadah di lab.

Dari uji coba, diketahui bahwa protein FruA, sebuah enzim yang berfungsi memecahkan gula yang kompleks, merupakan pemblokir biofilm yang paling bertenaga.

Peneliti juga mendapati bahwa salah satu bentuk FruA, yang diproduksi oleh jamur Aspergillus niger yang tersedia di mulut juga mengatasi plak dengan sama baik. FruA ini juga bekerja dengan baik meski asam amino yang dimiliki berbeda dengan FruA yang dipunyai oleh S. salivarius. “Ini dapat mempercepat penemuan pasta gigi yang mengandung FruA,” kata Senpuku.

Meski begitu, temuan yang dipublikasikan di Applied and Environmental Microbiology tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk orang memakan seluruh permen yang ada. Pasalnya, saat peneliti meningkatkan konsentrasi sucrose, salah satu jenis gula dalam campuran yang mengandung FruA dari S. salivarius dan S. mutans, kelebihan bakteri itu dalam mencegah pembentukan biofilm menjadi musnah.

Peneliti menyebutkan bahwa hasil temuan mereka mungkin menjelaskan sebuah studi yang dilakukan pada tahun 1996 lalu mengungkapkan hubungan FruA terhadap pembentukan lubang gigi pada tikus.

Mary Ellen Davey, mikrobiolog asal Forsyth Institute di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat setuju bahwa temuan ini bisa memicu pembuatan pasta gigi yang lebih baik. Namun menurutnya, itu bukan hal mudah.

“Menemukan formulasi yang menggaransi bahwa enzim itu tetap aktif setelah ia disimpan di dalam tabung dan dijual di toko obat merupakan tantangan yang besar,” ujar Davey.

• VIVAnews

Inilah Penyebab Batuk Yang Tak Kunjung Sembuh

Inilah Penyebab Batuk Yang Tak Kunjung Sembuh
Setelah Anda mengetahui penyebabnya, barulah dapat memutuskan apakah ke dokter atau tidak.
SENIN, 4 APRIL 2011, 12:49 WIB
Siswanto

VIVAnews - Apakah Anda menderita batuk yang berkepanjangan? Berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan tidak sembuh juga, padahal sudah minum obat. Nah, sekarang waktunya untuk mengetahui penyebabnya sehingga Anda dapat memilih obat yang cocok.

Menurut penelitian yang dikutip Times Of India,batuk yang berlangsung kurang dari 3 minggu, disebut sebagai batuk akut. Sedangkan batuk yang berlangsung di antara 3 dan 8 minggu disebut batuk sub-akut. Sementara jika batuk berlangsung selama lebih dari 8 minggu itu namanya batuk kronis.

Sekarang, mari kita lihat penyebab batuk berkepanjangan yang paling umum terjadi di masyarakat. Ada 8 kondisi yang dapat menyebabkannya, yakni:

Common Cold

Kondisi ini terjadi karena ada virus yang kemudian menyebabkan pilek. Virus itu disebutrhinoviruses. Hal ini terjadi karena untuk menjaga tubuh dari serangan dingin, sistem kekebalan tubuh kita meningkatkan sekresi lendir. Kemudian, membuat hidung Anda beringus. Kelebihan cairan dan lendir ini pada gilirannya dapat menyebabkan batuk.

Merokok

Merokok merupakan salah satu penyebab batuk yang paling umum. Batuk menunjukkan adanya benda asing di saluran pernapasan. Dalam kasus perokok, benda asing itu adalah bahan kimia berbahaya yang berasal dari rokok.

Oleh karena itu, dokter menyarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok karena merokok merupakan penyebab batuk kronis.

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

GERD merupakan penyakit yang berasal dari lambung serta kerongkongan. Kondisi ini biasanya terjadi ketika asam lambung naik hingga ke kerongkongan akibat katup yang lemah. Gejala umum dari GERD ialah batuk yang bersamaan dengan nyeri dada dan sesak napas.

Sinusitis

Sejauh ini, penyebab batuk kronis yang paling sering terjadi ialah sinusitis. Sinusitis ialah kondisi di mana seseorang menderita peradangan atau infeksi pada salah satu atau lebih rongga sinus. Penyebab sinusitis adalah infeksi bakteri, alergi dan penyumbatan hidung.

Batuk rejan atau pertusis

Batuk rejan merupakan batuk yang disebabkan oleh bakteri dan disertai dengan demam, hidung meler, batuk terus menerus yang membuat seseorang sulit bernapas. Ketika menghirup udara ke paru-paru saat batuk dapat menghasilkan suara khas rejan yang bernada tinggi. Pada kondisi awal banyak orang yang tidak mengalami demam, tapi batuk kronis yang menyertai pertusis bisa berlangsung selama berminggu-minggu.

• VIVAnews